Search
Close this search box.
Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

Derita Tak Kunjung Usai, Lazismu Ajak Berkurban di Negara yang Dilanda Prahara

Prahara di jalur Gaza, Palestina tak kunjung usai. Ratusan ribu warga Palestina terus mengungsi setelah pendudukan Israel. Lebih dari 50 tahun air mata di Palestina menceritakan derita warganya ke seluruh penjuru dunia. Tak hanya dukungan untuk merdeka, warga Palestina ingin masyarakat internasional berdiri untuk membangun kekuatan solidaritas.

Masih dalam ingatan, jelang pidato Presiden Palestina Mahmoud Abbas, pada 27 September 2018, di Sidang Majelis Umum PBB di New York, orang-orang berkumpul menanti pidato itu di depan kantor pusat PBB di New York. Ada asa bahwa setiap negera memiliki hak yang sama untuk merdeka sebagaimana negara-negara lainnya.

Di Indonesia sendiri, solidaritas untuk Pelestina masih terus menggema. Bahkan Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional, sejak 2012, turut berperan melaksanakan program bantuan yang besinergi dengan lembaga-lembaga dan pekerjaan langsung bagi para pengungsi Palestina.

Salah satunya adalah MuhAid – UNWRA (The United Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees) lembaga yang dipercaya PBB melaksanakan bantuan darurat mencakup pendidikan, perawatan kesehatan, bantuan dan layanan sosial, infrastruktur kamp dan perbaikan termasuk di saat konflik bersenjata.

Di tahun itu juga, Ketua Umum PP Muhammadiyah saat itu, Din Syamsuddin menggagas Prakarsa Persaudaraan Indonesia Palestina (PPIP). Selanjutnya pada 2014, melalui Prakarsa Persaudaraan Indonesia Palestina (PPIP), Lazismu dan MDMC, Muhammadiyah serahkan bantuan untuk para korban di Gaza yang menjadi target serangan tentara Israel, senilai 2,5 miliar bersama dengan MDMC Indonesia.

Cerita lain disampaikan Lazismu, saat Ramadhan bahkan untuk yang kedua kalinya Lazismu mengundang da’i (syeikh) dari Palestina bersafari Ramadhan untuk menggalang dana yang hasil dari penghimpunan itu digunakan untuk membantu saudara-saudara kita di Palestina.

Bersamaan dengan itu, pada 2019, Lazismu bersama IESCO (International Education Scientific and Cultural Org) juga bekerjasama melakukan kampanye tentang pentingnya menyelamatkan pendidikan di Palestina dari kehancuran. Kemudian, bagaimana memikirkan siswa melanjutkan perjalanan pendidikan mereka dan untuk memastikan bahwa lembaga pendidikan terus melayani para siswa tersebut di tengah prahara yang masih berkecamuk.

Dalam kerjasama ini bersama IESCO, Lazismu melakukan penggalangan dana bersama organisasi kemanusiaan lain untuk 10.000 mahasiswa Palestina agar tetap bersekolah dan kuliah. Sektor pendidikan juga membutuhkan sikap mendukung dari lembaga-lembaga internasional dan negara-negara sahabat untuk bekerja dengan pihak-pihak terkait untuk memecahkan pengepungan yang tidak adil ini yang menyebabkan bencana di semua sektor di Jalur Gaza, termasuk sektor pendidikan.

Maka melalui momentum Idul Adha di tahun ini, Lazismu turut ambil bagian dalam program Qurban untuk Kamanusiaan yang rencananya akan disalurkan bagi warga di Palestina. Harapannya dengan program kurban ini, api semangat untuk mendukung dan menggalang kekuatan internasional bagi kemerdekaan Palestina dapat terus menyala.

Nazhori Author selaku PR Manager Lazismu, mengungkapkan selain penyaluran hewan qurban ke Palestina, Lazismu juga menyalurkan ke Yaman dan Rohingya. Mengapa tiga negara ini menjadi prioritas? “Lazismu menilai negara-negara tersebut khususnya warga muslimnya membutuhkan uluran tangan dan dukungan semangat dari masyarakat internasional,” paparnya.

Tanpa melupakan kebutuhan hewan kurban di dalam negeri ini, sebetulnya tambah Author, kawasan terdepan, terluar, dan tertinggal (3T) serta kantong-kantong kemiskinan lainnya perlu mendapat perhatian bagi Lazismu sebagai lembaga amil zakat nasional. Tujuannya agar tidak terkonsentrasi di wilayah tertentu, tutupnya. (na / www.lazismu.org)

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar