Rumah adalah tempat tinggal bagi manusia yang kondisinya harus aman, nyaman dan bersih untuk ditinggali oleh penghuninya. Oleh karena itu rumah harus layak, kuat dan kokoh.
Namun tidak demikian dengan rumah ibu Zunningsih warga desa Panyuran RT 05 RW 02 Tuban. Rumahnya hampir roboh dan sudah tidak layak huni. Bangunannya semi permanen dan terbuat dari sesek bambu atau istilah lokalnya gedeg. Atapnya keropos dan jika terjadi gangguan sedikit saja rumah bisa roboh. Sangat berbahaya jika dipaksakan untuk ditinggali, apalagi di musim penghujan ini.
Maka perbaikan terhadap rumah bagi wanita yang akrab dipanggil bu Zun itu mutlak diperlukan, karena ia tinggal bersama Budenya yang sudah renta. Namun apa dikata ia hanya punya uang Rp 5 juta saja sebagai modal untuk memperbaiki rumahnya.
Kondisi ekonomi yang tidak menentu dan penghasilan yang pas-pasan dari berjualan es dan minuman membuatnya merasa kesulitan. Sementara itu suami Bu Zun sudah meninggal dunia. Sedangkan bude yang tinggal bersama Bu Zun mengandalkan bantuan permakanan dari dinas sosial setempat.
Bu Zun butuh dana untuk membangun rumah baru di belakang rumah lamanya yang hampir ambruk. Maka dengan modal semangat, ia nekad membangun rumah baru. Tukang pun dipanggil dan bahan material ia beli seadanya. Dengan modal uang Rp 5 juta yang ia punyai ditambah bantuan material dari kerabat dan tetangga sekitar, berdirilah sebuah bangunan rumah berbata putih, namun tanpa atap.
Karena uang sudah habis bu Zun pun hanya mampu menutup bangunan rumah barunya dengan terpal untuk sekedar berlindung supaya tidak kehujanan dan kepanasan. Nah, saat itu ia ingat informasi dari teman tentang keberadaan Lazismu, barangkali bisa membantu, pikirnya. Maka ia pun bergegas menemui Pengurus Lazismu Tuban.
Setelah dicurhati bu Zun, Pengurus Lazismu pun mensurvei ke lokasi dan bersedia membantu pengadaan atap rumahnya. Maka pada hari Rabu, 18 Desember 2019 Muzayin dan Abdul Malik, Ketua dan Sekretaris Lazismu Tuban mendatangi kediaman bu Zun untuk memberikan bantuan dana untuk pengadaan atap rumah.
Bu Zun dan Budenya tersenyum dengan gembira, bersyukur dan menyampaikan terima kasih atas bantuan Lazismu yang didukung oleh para donatur dan muzaki. Ia sudah membayangkan dana bantuan Lazismu itu bisa menutup bagian atas rumah dengan atap yang kuat dan kokoh, juga untuk membayar tukang.
Wanita seperti bu Zun ini sangat banyak di sekitar kita. Mari kita peduli dan menjadi bagian dari solusi walau sekecil apapun. Semoga menginspirasi untuk selalu berdonasi. (Adit/Mlk)