Bencana tanah longsor juga terjadi di Kabupaten Nganjuk. Pada hari Ahad tanggal 9 april 2017 Pkl. 12.00 di Jurang Ondo Dusun Dlopo Desa Kepel Kec. Ngetos telah terjadi longsor tepatnya di Peregan, Jurang Ondo. Tanah longsor diakibatkan oleh terjadinya hujan di desa tersebut.
Krinologis kejadian seperti dimuat di berbagai media sosial :
- Retakan tanah terjadi pada th 2015 yang awalnya retakan panjang sekitar 50 m, lebar sekitar 5 s/d 10 cm. kemudian pada tgl 28 Februari 2017 retakan tanah menjadi bertambah panjang dg ukuran 100 m, lebar retak 5 s/d 15 cm, longsor perengan lebar 7 m, tinggi 15 m. Pada hari Senin tgl 3 Maret 2017 tanah irigasi tsb kembali retak memanjang hingga 150 m yang disebabkan curah hujan yang cukup tinggi di wilayah Kab.Nganjuk khususnya Kec. Ngetos.
- Pada hari sabtu tgl 8 april 2017 pkl 14.15 di wil kec. ngetos terjadi hujan lebat.
- Pada hari minggu tgl 9 april 2017 pkl 10.30 terjadi hujan ringan.
- Pada hari minggu tgl 9 april 2017 pkl 12.00 wib terjadi longsoran di perengan jurang ondo Dsn. Dlopo Ds. kepel kec. Ngetos.
- Sampai dengan detik ini longsoran masih terjadi.
Korban dan kerugian :
1. personil diduga/indikasi 5 org an ;
- Kodri, 15 th, pelajar, dsn. Sumber Bendo, kec. Ngetos.
- Doni 23 th swasta, dsn. Sumber Bendo, kec. Ngetos.
- Dwi, 17 th, 17 pelajar, dsn. Sumber Bendo, kec. Ngetos.
- Bayu, 14 th. swasta, dsn Jati ds. Blongko.
- Paidi 55 th. swasta, dsn Jati ds. Blongko.
2. material :
a. Luas tanah sekitar 7.6 ha di perkirakan senilai 500 jt termasuk tanaman cengkeh, duren, mangga, kunir dan lain-lain, pemilik 25 orang warga desa. Kepel.
b. Luas sekitar 5 ha milik warga di Dsn. Jati Ds. Blongko ditaksir Rp. 150 juta.
c. Sungai jurusan selopuro sementara tertutup oleh material longsoran.
d. apabila terjadi hujan lebat, sumbatan tanah yg menutup sungai di khawatirkan akan terjadi banjir material yg akan membahayakan warga di sekitar sungai selopuro.
Demikian info sementara.
