Search
Close this search box.
Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

Berharap Hanya Kepada Allah SWT agar Ibu Sulistyowati Sembuh, Sehat dan Pulih Kembali

Kesehatan itu mahal, kata banyak orang. Maka jika ingin sehat biayanya tidak kecil atau jangan sakit sama sekali. Tentu pendapat seperti itu tidak sepenuhnya benar, karena bagi si sakit harus mendapatkan jaminan kesehatan yang memadai apalagi jika ia tidak berpunya. Namun pada kenyataannya, tidak semua biaya kesehatan bisa dijamin penuh.

Seperti itulah yang dialami oleh Ibu Sulistyowati, seorang berusia lanjut (64 tahun) yang bertempat tinggal di Jl. Petemon Barat 134-B RT06 / RW14 Kelurahan Petemon, Kecamatan Sawahan Surabaya. Statusnya janda, dan tidak berpenghasilan membuat kehidupannya merasa serba kesulitan.

Ibu tersebut tinggal di sebuah rumah kontrakan dan ditemani satu orang anak perempuannya. Ia mempunyai 3 orang anak, namun kedua anaknya telah berumah tangga. Sedangkan seorang anak yang menemaninya bekerja serabutan, terkadang tidak berpenghasilan.

Ibu Sulistyowati menderita sakit parah yang membutuhkan biaya pengobatan tidak sedikit. Padahal ia sendiri tidak berpenghasilan dan ketiga anaknya hanya membantu seadanya karena keterbatasan secara ekonomi. Oleh karena itu ia mengajukan permohonan kepada Lazismu (Pusat) di Jakarta melalui korespondensi.

Maka dilakukanlah kunjungan guna asessment kepada ibu Sulistyowati oleh Warsono (Lazismu Surabaya) ke rumahnya di gang yang sempit di Jalan Petemon Barat Surabaya. Sebenarnya petugas Lazismu Surabaya telah melakukan kunjungan sebanyak dua kali pada awal bulan Desember 2019. Namun baru tanggal 16 Desember 2019 ia bisa dijumpai di rumahnya. Sehari-hari rumahnya terkunci karena harus pergi melakukan berbagai rangkaian pengobatan.

Setelah diasessment maka diperoleh catatan bahwa mulai tahun 2014 ibu Sulistyowati telah jatuh sakit dan divonis maag kronis/lambung kronis oleh dokter. Maka ia pun rutin melakukan perawatan dan pengobatan sampai dengan tahun 2016.

Sampai pada akhirnya ia menderita batuk yang tidak kunjung sembuh dan dokter menyarankannya untuk rotgen. Setelah dirontgen, ibu Sulistyowati diketahui terkena infeksi pada selaput paru dan diminta mengkonsumsi obat
tertentu. Namun menurutnya obat tersebut terlalu keras sehingga berimbas pada livernya.

Sebenarnya ia mempunyai jaminan kesehatan dari BPJS (PBI), namun tidak semua biaya pengobatan bisa ditanggung oleh jaminan kesehatan itu. Ia harus berpindah pindah rumah sakit untuk melakukan perawatan pengobatan, mulai dari rawat jalan hingga opname. Sampai pada akhirnya ibu Sulistyowati harus dirawat di RSAL dr Ramelan Surabaya.

Di RSAL tersebut ia didiagnosa lagi akibat efek obat parunya. Ibu Sulistyowati terkena hepatitis B. Ia pun menjalani perawatan rutin dengan dokter spesialis hati sampai saat ini.

Memasuki tahun 2019 ia mulai sering drop dan keluar masuk RS hingga saat ini. Ketika melakukan perawatan muncul diagnosa fatty liver gastritis kronis, gerd dan penyumbatan saluran empedu.

Selama perawatan banyak obat-obat yang tidak ditanggung BPJS sehingga tidak semua obat terbeli lengkap. Ia pun semakin sering drop. Tubuhnya menjadi kurus kering dan jika bicara suaranya lirih hampir tidak terdengar.

Selain sudah sering keluar masuk opname di Rumah Sakit, juga harus kontrol ke klinik dokter spesialis hati karena tidak semua obat dan dokter bisa di tanggung BPJS.

Pada bulan Oktober 2019 ia menjalani operasi Tumor kelenjar teroid karena pada lehernya tumbuh benjolan yang sangat mengganggu pernapasan, suara, karena benjolanya tumbuh ke dalam.

Pasca operasi tumor kelenjar teroid, ia harus pindah ke Rumah Sakit Mitra Keluarga yang tidak ditanggung BPJS. Mengapa harus pindah? Karena apabila mengandalkan untuk mendapatkan fasilitas BPJS maka harus menunggu satu bulan lagi baru bisa melakukan kontrol dan perawatan. Sungguh sangat menderita sekali, karena menurut saran dokter pasca operasi harus segera mendapatkan perawatan secepatnya, karena apabila tidak segera mendapatkan perawatan luka bekas operasi tersebut akan membusuk.

Karena harus pindah ke RS yang tidak ditanggung BPJS maka ia membutuhkan banyak dana untuk berobat dan biaya transportasi selama berobat. Ibu Sulistyowati ini adalah seorang janda tua yang hidup dengan seorang putrinya, mengalami kesulitan untuk hidup dan berobat. Kondisi ekonomi memprihatinkan karena untuk memenuhi kebutuhan hidup mengandalkan uluran tangan dari orang lain. Putri yang mendampinginya itu bekerja serabutan dan tidak menentu penghasilannya. Untuk berobat ibunya, putrinya harus mencari dana kesana-kemari baik secara individu dan melalui lembaga donor.

Sehubungan dengan itu pada 28 Desember 2019 Lazismu berkesempatan memberikan bantuan biaya pengobatan kepada ibu Sulistyowati dengan menemuinya di kamar opname RSAL dr Ramelan Surabaya. Walau hanya sedikit membantu semoga bantuan itu bisa meringankan bebannya selama melakukan pengobatan.

Doa pun dipanjatkan, tak lain hanya memohon ke hadirat Allah SWT, berharap agar ia diberikan kesembuhan dan pemulihan yang terbaik. Aamiin. (Adit)

[divider]

Mari terus dukung program-program Lazismu, khususnya di bidang kesehatan.. Salurkan donasi Zakat dan Infaq anda ke rekening kami…

REKENING ZAKAT

  • Bank Syari’ah Mandiri No. 9939 810 000 000 000 a/n Zakat LAZIS MUHAMMADIYAH Jatim
  • Bank Mu’amalat No. 7663 010 000 000 000 a/n Zakat LAZIS MUHAMMADIYAH Jatim
  • Bank Jatim Syariah No. 6141 111 999 a/n Lazismu Jatim Zakat

REKENING INFAQ

  • Bank Syari’ah Mandiri No. 9939 820 000 000 000 a/n Infaq LAZIS MUHAMMADIYAH Jatim
  • Bank Mu’amalat No. 7664 020 000 000 000 a/n Infaq LAZIS MUHAMMADIYAH Jatim
  • Bank Jatim Syariah No. 6141 919 191 a/n Lazismu Jatim Infaq

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar