Pak Christiono (60 tahun) adalah seorang warga Lanjut Usia (Lansia) kategori dhuafa di desa Kedurus, Karang Pilang, Kota Surabaya. Ia hidup dengan istri dan seorang anak laki (30 tahun). Bapak Lansia ini menderita sakit Parkinson yang sudah dialaminya selama sekitar 10 tahun dan tidak bisa disembuhkan. Aktivitasnya cuma duduk dan tiduran saja di rumah. Kehidupannya tergantung pada anak lelakinya, dalam arti serba kekurangan.
Melalui Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Kedurus ia diusulkan untuk mendapatkan bantuan kursi roda dari Lazismu Kota Surabaya. Ia juga diusulkan untuk mendapatkan permakanan khusus penyandang cacat.
Alhamdulillah, pak Chris bersyukur karena semuanya sudah ia dapatkan. Permakanan penderita cacat dan bantuan kursi roda dari Lazismu pun telah diterima. Perhatian dan kepedulian kepada pak Christiono menjadi tugas utama bagi Lazismu, selaku Lembaga Amil Zakat.
Hari Selasa pagi tanggal 20 November 2018 ini, pak Crhistiono hadir pada acara Resepsi Milad dan Tabligh Akbar Milad Muhammadiyah ke-106 di Islamic Centre, kawasan Dukuh Kupang, Surabaya. Bersama para mustahik lainnya, pak Christiono menerima bantuan dan santunan dari Lazismu. Moment puncak peringatan hari lahir organisasi dakwah Islam modernis teruta di Indonesia tahun ini telah menjadi berkah bagi diri dan keluarganya.
“Terima kasih banyak buat para donatur Lazismu yang dangat dermawan, semoga dengan bantuan ini beban keluarga saya bisa menjadi lebih ringan dan menjadi berkah buat para donatur LAZISMU. Sekali lagi terimakasih Muhammadiyah.. Barokallahu.” katanya dengan penuh haru.
Selain kepada pak Christiono, Lazismu kota Surabaya dalam resepsi Milad Muhammadiyah ke-106 tersebut juga memberikan santunan dan bantuan kepada 10 orang disabilitas penerima kursi roda, santunan 15 orang guru, 15 orang marbot Masjid, 5 orang warga terdampak penutupan Lokalisasi Dolly dan 3 Masjid berupa bantuan pembangunan. (Adit/Endah)