Dalam dua atau tiga tahun terakhir ini, sangat marak kampanye sosialisasi berbagai LAZ (Lembaga Amil Zakat), baik itu berupa iklan di media elektronik, media cetak dan media luar ruang (spanduk-spanduk, baliho, poster di jalan) secara serempak. Ini sangat menggairahkan dunia perzakatan nasional. Minat orang terhadap penyaluran zakat melalui Lembaga Amil sedikit banyak pasti akan meningkat.
Sayangnya, hanya beberapa LAZ saja yang sudah mempunyai strategi komunikasi yang tepat. Sebagian besar LAZ lainnya, menggunakan sarana iklan tetapi tidak mempunyai konsep dan strategi MARCOM (Marketing Communication) yang jelas dan jitu. Dengan kata lain kurang mengangkat ‘brand’ nya, tidak jelas siapa yang dituju, pesannya sangat generik, dan tidak secara tajam mendorong untuk ‘action’.
LAZISMU yang merupakan salah satu Lembaga Amil Zakat terbesar di Indonesia mencoba melakukan beberapa langkah strategis yang bukan hanya untuk menjaring dana, tetapi juga sekaligus memberikan pelajaran serta pemahaman bagi donatur dan calon donatur terhadap misi LAZISMU.
Salah satu langkah yang LAZISMU Jawa Timur lakukan adalah dengan menggunakan sarana media (Majalah) yang lebih representatif, terutama dalam berkomunikasi dan penyebaran informasi yang berkaitan dengan LAZISMU di Jawa Timur.
Penggunaan sarana media, berupa majalah sangat penting bagi eksistensi sebuah organisasi dan lembaga. Majalah digunakan sebagai sarana untuk berkomunikasi dan yang terpenting sebagai salah satu alat yang akan ikut membentuk apa dan bagaimana LAZISMU di Jawa Timur itu diperpepsikan oleh publik.
Semoga kehadiran majalah LAZISMU Jawa Timur ini memberikan nuansa baru bagi upaya-upaya penyadaran, pembelajaran dan penggairahan minat kaum Muslimin agar menunaikan zakatnya melalui lembaga Amil yang resmi, yaitu LAZISMU.
Budi Suryanto, Pengusaha Frozen Food, Konsultan UKM Dinkop Jatim dan Anggota Pengurus Lazismu Jatim.
