Selama sehari, Sabtu, 13 Maret 2021, sebanyak 11 kader Jurnalistik Lazismu dari 6 Daerah mengikuti Pelatihan Jurnalistik Kreatif di gedung PWM Jatim, Kertomenanggal Surabaya. Kelima daerah itu antara lain : Ponorogo, Tulungagung, Surabaya, Nganjuk, Kabupaten Madiun dan Pasuruan.
Hadir sebagai instruktur pelatihan Agus Wahyudi, Konsultan Bisnis Media dan mantan Pimred Radar Surabaya JawaPos grup dan Nurudin, Dosen STIKOSA-AWS Surabaya. Kedua Jurnalis gaek tersebut berbagi ilmu dan pengalamannya dalam mengelola penerbitan surat kabar dan media online kepada para kader Jurnalis.
Agus Wahyudi memberikan materi tentang teknis penulisan yang kreatif. Menurutnya teknis menulis suatu berita atau artikel kini harus lebih kreatif dan menarik. Hal itu dimaksudkan agar pembaca tertarik untuk terus membaca dan tidak bosan dengan suatu tulisan. Tips dari Agus Wahyudi supaya pembaca rela membaca artikel hingga tuntas maka tulisan harus bersifat lebih dekat/akrab, kontennya menarik, data memadai, tutur katanya mengalir dan kalimat tidak terlalu panjang.
Sementara itu Nurudin menjelaskan tentang kode etik jurnalistik dan memberikan teknik produksi konten liputan audio visual dan podcast. Menurut Nurudin dalam menerbitkan konten, jurnalis media terikat oleh kode etik yang telah ditetapkan oleh Dewan Pers dan menghormati peraturan perundangan Negara. Selain berkreasi semenarik dan setajam mungkin dalam membuat konten, media juga harus memperhatikan norma dan aturan yang berlaku.
Aditio Yudono, Sekretaris Lazismu Jawa Timur, menyatakan Pelatihan ini diadakan dengan tujuan untuk mempersiapkan penerbitan majalah fundraising baru dan meningkatkan kualitas penerbitan yang sudah ada pada keenam Lazismu Daerah tersebut. Oleh karena itu praktik penulisan kreatif dan mengemas konten lebih diutamakan pada pelatihan.
“Lazismu wilayah Jawa Timur tahun ini konsen ke arah pengembangan kapasitas SDM dan memfasilitasi Amil Lazismu Daerah yang ingin mengembangkan diri guna meningkatkan kinerja dan prestasi, termasuk dalam bidang media. Kami ingin Lazismu Daerah punya media cetak sendiri seperti majalah atau buletin dalam rangka pelayanan informasi dan komunikasi kepada donatur dan Muzaki. Disamping itu Lazismu Daerah juga wajib punya website daerah guna lebih mensyiarkan gerakan kebaikan keagamaan dan filantropi kepada masyarakat luas” jelas Aditio ketika memberikan pengarahan kepada peserta Pelatihan.
“Dari kelima Lazismu Daerah itu, yang sudah mempunyai majalah adalah Surabaya dan Tulungagung. Sebentar lagi Ponorogo menyusul dengan majalah donatur dan platform sedekah online. Kabupaten Pasuruan juga akan membuat website filantropinya. Sementara itu Kabupaten Madiun dan Nganjuk masih akan menjajagi bentuk medianya. Tentu Lazismu wilayah Jatim akan terus mengawal standarisasi media daerah, baik konten, kualitas tulisan dan perwajahannya agar sesuai dengan Branding Lazismu” tambahnya.
“Akhirnya kami berharap agar para kader Jurnalis Lazismu yang telah dilatih hari ini dapat segera mempraktikkan dan mempersembahkan karya terbaiknya dalam bidang media guna menunjang kinerja Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat terpercaya” pungkas Aditio. (*)
[divider]