Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

drh. Zainul Muslimin : “Perbanyak Istighfar, Gemar berbagi dan Fokus Dalam Bekerja”

drh. Zainul Muslimin

Hujan itu berkah. Apalagi hujan rizki. Keberkahan akan lenyap ketika istighfar tak lagi terdengar. Ketika kita pada posisi dengan kenikmatan tidak terbatas sudah semestinya kita tingkatkan ibadah, menebar kebaikan, gemar berbagi dan memperbanyak istighfar. Hidup mapan, keluarga sejahtera dan serba berkecukupan maka sudah sepatutnya lebih mendekat kepada Yang Maha Memberi.

Maka akan sangat memalukan bila kita yang dalam posisi kenikmatan tiada tara itu masih sibuk berebut sesuatu dengan orang yang justru lebih membutuhkan. Orang Jawa bilang “Kok cik mentolone ngarep-arep oleh opo”. Sudah saatnya kita melakukan “Aku andum opo” atau apa yang bisa diberikan, bukan sebaliknya.

Populasi jumlah penduduk miskin di Indonesia sudah sangat banyak. Karena itu janganlah kita tambah lagi dengan sikap mental kita yang selalu minta diberi, sulit berbagi dan tak mau peduli. Itulah “Sikap mental miskin” sejati. Bukankah nikmatNya sudah tak terbilang kepada kita, mengapa kita yang berkecukupan masih saja mengharap lebih banyak, banyak dan banyak lagi serta tak mau berbagi.

Jika rasa cinta kasih sayang dan suka berbagi tak bersemayam di hati, maka yang akan muncul justru dendam dan angkara penuh rasa iri dengki sebagai penggantinya. Segeralah perbanyak istighfar.

KERJA FOKUS, FOKUS DAN FOKUS

Siapapun tentu suka jika orang-orang terdekat, saudara dan sahabat-sahabat yang selalu “Fast Response” dan “Fast Action” untuk urusan kebaikan dan urusan amalan sholihan. Fast action with right goal need the focus point. Kita hanya akan menemui dan menjumpai hanya hal-hal yang sungguh-sungguh asalkan kita fokus pada apa yang kita cari.

Tak perlu kita risau apalagi sibuk dengan pihak lain apalagi dengan orang yang selalu mem-bully. Karena sesungguhnya perjuangan kita ini ternyata biasa saja dibandingkan dengan saudara-saudara kita yang dalam perjuangannya sampai mempertaruhkan nyawa dan mengancam jiwanya, tidak sekedar berkeringat melainkan hingga berdarah-darah.

Kita di dunia ini seperti sedang belajar mengerjakan pekerjaan sesuai dengan target dengan waktu yang sangat terbatas. Serasa memindahkan Istana Ratu Bilqis dalam sekejap. Namun jika keajaiban itu datang dari Allah maka semua pekerjaan berat pasti akan dapat selesai tepat pada saatnya.

Siapapun orangnya ketika mereka sangat fokus terhadap satu hal, maka pikir-an dan hatinya tak akan goyah dengan hal-hal lain yang ada di sekitarnya. Seluruh perhatiannya telah tersita bah-kan ditautkan hanya kepada satu hal yang telah dipilihnya menjadi pusat atau inti perhatian. Semakin fokus seseo-rang, maka akan semakin dalam perhatiannya bahwa se-mua dicurahkan untuk urusan yang menjadi pilihannya itu.

Dengan fokus maka tak terasa akan semakin banyak hal yang harus kita urus, bahkan harus kita selesaikan segala urusan yang muncul beriringan tiada henti karena itulah jalan yang akan terus membawa kita ke puncak yang lebih tinggi.

Kalau kita merasa tidak ada hal-hal yang ringan atau penting yang kita laku-kerjakan atas amanah yang kita sandang. Ada baiknya kita bertanya kepada diri kita, adakah “Fokus” dalam diri kita ? Apakah kita “Serius” ?

Rasa bersalah muncul setiap hari, karena kita tidak fokus dalam mengemban amanah disebabkan ada beberapa amanah yang harus diemban sehingga ada amanah terabaikan, tidak tertunaikan dan tidak bisa dilaksanakan karena berbagai faktor. Ada baiknya kita berpikir ulang atas manfaat dan madharat dari beberapa amanah yang banyak kita sandang.

Karena jika kita semua sudah meneguhkan diri bahkan “berbai’at” dalam pusaran sebuah Gerakan kebajikan, maka berdiam adalah sebuah dusta dan dosa. Saatnya kita bekerja nyata dan selalu fokus.

Jadi, marilah kita perbanyak istighfar, selalu merasa cukup, gemar berbagai dan fokus dalam melakukan suatu pekerjaan. Insya Allah pasti sukses !

drh. Zainul Muslimin, Ketua Lazismu Jawa Timur.

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar