Ini adalah sebuah Halaqah Bankziska. Beberapa hari yang lalu BAZNAS kabupaten Ponorogo menghubungi kampus tempat saya mengabdi. Mencari alumni jurusan manajemen zakat wakaf untuk membuat bank mikro. Job yang dicari sama persis seperti di BankZiska LAZISMU Jatim.
Hanya beda nama saja. Ada jabatan Manajer, Admin Keuangan dan Account Officer. Di BankZiska dikenal Manajer, Admin keuangan dan Operasional.
Dalam hati ikut berbahagia BAZNAS pun akan membuat bank. Setidaknya BAZNAS telah memulai dengan Baitul Qirad di Sumatera, Bank mikro desa di beberapa daerah. Terakhir bank zakat di kabupaten Musi Rawas, provinsi Sumatera Selatan.
Beberapa hari ini saya juga lagi intens berkomunikasi dengan BMT Universitas Muhammadiyah Yogyakarta atau UMY yang berminat pada konsep BankZiska LAZISMU. Termasuk LAZISMU wilayah DKI Jakarta yang meminta dibuatkan grup khusus persiapan duplikasi BankZiska di Kota Raya Jakarta.
Kabar baik datang juga dari kabupaten Bojonegoro, yang insyaallah dalam beberapa hari ke depan akan launching program BankZiska.
Isu tentang konsep pengembangan filantropi keuangan Islam setidaknya membuat kita bersyukur. Dimana banyak orang mulai menerima konsep ini dan ingin menjalankannya.
Malam ini saya lagi pengajian dengan para mitra BankZiska. Di Josari Jetis, Ponorogo halaqah kecil ini digelar. Ngaji tentang syukur, kufur, ridho, sabar, tawakal dan ikhtiar.
Alhamdulillah kita bersyukur dan ridho bahwa BankZiska sudah mulai me-Nusantara. Kita pun selalu bersabar dengan penuh tawakal dan berikhtiar dengan sebenar-benarnya. Jangan sampai kita kufur terhadap nikmat pergerakan yang kita jalankan. Optimis maju ke depan meraih cita. Semoga BankZiska LAZISMU bisa meng-Indonesia, bahkan mendunia dengan kearifannya.
Faruq Ahmad Futaqi, Manager BankZiska LAZISMU kantor utama Ponorogo.
