Berbagi kepada sesama adalah wujud nyata ajaran Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Aksi nyata itu diwujudkan oleh LAZISMU dalam bentuk kegiatan Sosial Muharram di kota Pasuruan.
Pagi hari ini (11/09/18), puluhan anak yatim dan anak keluarga kurang mampu berkumpul masjid Darul Arqom jl. Wahid Hasyim kota Pasuruan. Hari ini mereka akan dikhitan secara bersama. Beberapa dokter dan tenaga medis juga sudah siap menjalankan tugasnya.
Namun sebelum khitan massal dilaksanakan, ada ‘prosesi’ yang harus dilalui. Anak anak yang siap dikhitan itu dikirab naik becak keliling kota dalam acara pawai Muharam. Selain dalam rangka syiar tahun baru Islam, pawai itu juga dimaksudkan untuk memberikan keceriaan kepada anak anak agar tidak takut ketika dikhitan nanti.
Menurut Agus Salim, kepala kantor LAZISMU di kota santri itu, Gebyar Sosial Muharram adalah kegiatan tahunan yang menjadi agenda rutin LAZISMU di kota Pasuruan. Kegiatan ini, selain khitanan massal, terdiri dari beragam rangkaian acara, mulai dari pawai Muharam, pengobatan gratis, donor darah, tebar kursi roda, wakaf Al-Qur’an, santunan yatim, sebar rombong usaha mikro, peduli guru, beasiswa, tausiyah agama oleh drh. Zainul Muslimin (Ketua Lazimu Jatim) dan penggalangan dana bantuan untuk korban gempa bumi di Lombok, NTB. Berbagai bantuan dan santunan telah disiapkan dengan dukungan dari persyarikatan Muhammadiyah, pemerintah, swasta, dan donatur serta para dermawan di kota Pasuruan.
Walikota Pasuruan Drs. H. Setyono, M.Si yang hadir pada acara tersebut mengatakan bahwa gerakan sosial Muhammadiyah bisa menjadi teladan bagi ormas lainnya. “Yang dilakukan oleh Muhammadiyah itu adalah perwujudan dari ajaran Islam yang rahmatan lil alamin dan menjadi teladan bagi organisasi masyarakat lainnya. Saya merasa bangga mengenakan kaos LAZISMU ini. Bukan dilihat dari segi kaosnya, tapi yang sangat mahal adalah logonya” ungkap Setyono.
Setyono secara simbolis menyerahkan bantuan dan santunan kepada anak yatim dan dhuafa. Ia juga ikut menyaksikan dan menemani ketika anak anak itu dikhitan.
“Dengan berbagi kepada sesama dan membantu mereka yang menderita berarti kita telah mengamalkan ajaran agama Islam yang penuh dengan kasih sayang dan menyayangi anak yatim” pungkas Agus dengan semangat. (Adit).