Persyarikatan Muhammadiyah telah diakui sebagai NGO kebencanaan dan kemanusiaan berskala dunia. Hal itu ditunjukkan dengan tampilnya perwakilan dari Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) atau Lembaga Penanggulangan Bencana Pimpinan Pusat Muhammadiyah ibu Rachmawati dalam berbagai forum Perserikatan Bangsa Bangsa (United Nations) di New York, USA. MDMC pun telah terakreditasi oleh WHO sebagai Lembaga Bantuan Medis untuk Bencana internasional.
Peran MDMC dalam aksi kemanusiaan untuk penanggulangan bencana tidak hanya terbatas di dalam negara saja, melainkan di luar negara (internasional), seperti di Nepal (Gempa bumi), Philipina (Gunung Berapi dan Angin Taufan) dan Myanmar-Bangladesh untuk kasus Rohingya. Disamping itu Persyarikatan melalui Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) juga membantu rakyat Palestina.
Dua ujung tombak trisula Muhammadiyah yakni MDMC dan LAZISMU telah menjadi garda depan dalam pilar kemanusiaan di tanah air dan antar bangsa, yang berkontribusi nyata mendukung negara guna pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Oleh sebab itu pada Rakernas LAZISMU di Jakarta akhir tahun 2021 lalu ditelorkan serangkaian program inovasi sosial yang bermuara pada penguatan peran-peran strategis Muhammadiyah guna memberikan solusi atas problematika ummat manusia di dunia. Salah satunya adalah dalam hal kemanusiaan dan kebencanaan LAZISMU bertugas menyiapkan dana tanggap darurat dan rehabilitasi penanggulangan bencana di tanah air, aksi-aksi kemanusiaan di luar negara (Muhammadiyah Aid) dan ketersediaan ware house atau gudang logistik serta pusat kemanusiaan di berbagai wilayah di Indonesia.
Menyadari hal diatas, LAZISMU wilayah Jawa Timur tergerak dan merasa berkewajiban mendukung penyediaan sarana dan prasarana aksi kemanusiaan serta merealisasikannya dalam wujud nyata sebagai salah satu kontribusi bagi solusi problematika ummat dan pencapaian Indikator Kinerja utama (IKU) secara nasional. Yang menjadi titik perhatian LAZISMU Jawa Timur adalah bagaimana menyediakan Gedung sarana ware house logistik dan pusat aksi kemanusiaan dalam tempo tidak terlalu lama sehingga dapat mendukung aksi-aksi kemanusiaan di tanah air secara cepat dan tepat, efektif dan efisien.
Pada mulanya gudang logistik dan pusat aksi kemanusiaan LAZISMU menjadi satu di Gedung Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur di Jl Kertomenanggal IV Surabaya. Namun karena dinamika pergerakan yang terlalu padat dan semakin banyak barang logistik dan peralatan kebencanaan yang harus disimpan, maka diperlukan pengadaan bangunan khusus untuk itu. Pengadaan Gedung Kemanusiaan pun akhirnya dicanangkan dan direncanakan. Tujuan utamanya untuk ketersediaan logistik dan peralatan dan perlengkapan kebencanaan secara tepat, efektif dan efisien
Sebenarnya pengadaan sarana Gedung Kemanusiaan tidak hanya berfungsi sebagai pusat penyediaan bantuan logistik tetapi juga mengorganisir, mengkonsolidasi dan mengelola segala sumber daya (resources), SDM, dana dan lainnya ke arah pencapaian program dimaksud. Selain itu Gedung tersebut nantinya juga mendukung pilar program LAZISMU lainnya, seperti pilar pendidikan, sosial, dakwah, ekonomi, kesehatan dan lingkungan hidup termasuk berfungsi sebagai pusat penghimpunan dan pendayagunaan dana zakat.
Dalam rapat-rapat internal Badan Pengurus (BP) LAZISMU wilayah Jawa Timur, Ketua drh Zainul Muslimin menekankan pentingnya program Gedung Kemanusiaan agar menjadi agenda utama percepatan pencapaian Indikator Kinerja utama atau IKU. Rekomendasi Rakernas LAZISMU 2021 di Jakarta dalam pilar program Kemanusiaan adalah tersedianya gedung atau gudang Kemanusiaan guna merespon terjadinya bencana alam di tanah air, khususnya dalam proses distribusi bantuan dan pergerakan Relawan. Gedung Kemanusiaan ini akan menjadi Pusat Logistik Kemanusiaan di Jawa Timur khususnya dan Indonesia kawasan timur pada umumnya. Muhammadiyah Jawa Timur memang menjadi percontohan, rujukan dan barometer di Indonesia kawasan Timur.
Dalam agenda rapat-rapat BP LAZISMU selanjutnya dibahas dua alternatif pilihan yakni membeli bangunan yang sudah jadi atau membangun Gedung baru pada tanah wakaf yang tersedia. Jika membangun bangunan baru maka waktu yang dibutuhkan sangat lama sehingga tidak memungkinkan dilakukan percepatan. Pilihannya adalah membeli bangunan atau gedung.
Maka pada bulan Maret 2022 LAZISMU wilayah Jawa Timur membeli tanah dan bangunan di Kawasan Buduran kabupaten Sidoarjo. Sebuah Gedung bekas restoran di Jalan Jawa no 5 dibeli dan dirubah menjadi Gedung Kemanusiaan. Setelah melalui proses negoisasi, disepakati pembelian tanah dan bangunan tiga lantai seluas 275 meter persegi tersebut dengan harga Rp 3,25 Milyar.
Pemilihan lokasi di Jl Jawa no 5 Buduran dinilai strategis karena dekat dengan jalan raya utama Sidoarjo Surabaya sehingga akan memudahkan proses distribusi bantuan logistik kebencanaan dan pergerakan aksi kemanusiaan. Dengan demikian sangat memudahkan untuk mengangkut barang bantuan menuju ke Pelabuhan (Tanjung Perak) atau bandara (Juanda) hingga ke Jalan Tol Panjang (Probolinggo – Surabaya – Merak).
Selama bulan April 2022 dilakukan renovasi dan makeover dari bangunan lama menjadi Gedung yang representatif. Biaya untuk merenovasi dan me-makeover bangunan menjadi Gedung Kemanusiaan menelan dana Rp 250 juta. Penataan ini penting untuk memberikan kesan dan karakter kuat LAZISMU sebagai Lembaga Amil Zakat terpercaya guna beraksi bersama melaksanakan misi kemanusiaan. Semua diambilkan dari dana kemanusiaan LAZISMU Jawa Timur.
Pada awal bulan Mei 2022 renovasi gedung telah rampung, proses sertifikasi atas nama Persyarikatan pun dilakukan. Saat ini Gedung Kemanusiaan sudah digunakan sebagai kantor operasional LAZISMU Jatim, gudang logistik dan perlengkapan penanggulangan bencana, pusat koordinasi Qurban Kemasan se-Indonesia, distribusi paket Bakti Guru se-Jatim dan distribusi bantuan logistik ke berbagai bencana di tanah air, seperti di Gorontalo dan Sorong, Papua Barat.
Alhamdulillah, pada hari Sabtu tanggal 3 September 2022 Gedung Kemanusiaan LAZISMU wilayah Jawa Timur dilaunching secara resmi oleh Dr M Saad Ibrahim MA Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jatim. Gedung Kemanusiaan LAZISMU Jatim ini merupakan Gedung yang kedua setelah Gedung Kemanusiaan Pimpinan Pusat Muhammadiyah di Sleman, Yogyakarta.
Dengan Gedung Kemanusiaan ini LAZISMU Jatim akan semakin intens dan dinamis menjalankan peran, tugas dan fungsi pendukung aksi kemanusiaan serta kebencanaan di Indonesia. Tentunya Bersama MDMC atau Lembaga Penanggulangan Bencana Muhammadiyah dan Majelis-Lembaga-Ortom (MLO) Muhammadiyah terkait.
Aditio Yudono Sekretaris LAZISMU Jawa Timur