Sehat dan sakit sudah menjadi penghias hidup manusia. Di kala sehat manusia harus menjaga agar tubuhnya tetap fit dan tidak mudah terserang penyakit. Di kala sakit manusia harus beristirahat dan menyembuhkan diri agar dapat pulih dan kembali bugar seperti sedia kala.
Itulah yang dialami oleh Kuswanto (39 tahun) warga Tegalagung, Semanding, Tuban. Sejak tahun 2012 ia sering keluar masuk Rumah Sakit karena berbagai masalah kesehatan yang dideritanya. Pada tahun 2014 ia sudah mulai sembuh dan bisa bekerja lagi seperti sedia kala. Kehidupan pun normal kembali.
Namun pada bulan November tahun 2017, Kuswanto jatuh sakit lagi. Setelah memeriksakan diri, ia pun divonis dokter menderita Tuberchulosis (TB) Paru. Maka ia harus menuruti instruksi dokter untuk berobat lebih intensif dan meminum obat TB sesuai dengan anjuran.
Memang, pengobatan terhadap penyakit TB harus intensif, cermat dan seksama serta sesuai dengan anjuran yang telah diberikan oleh dokter jika ingin sembuh total. Termasuk meminum obat TB sesuai dengan dosis dan jadwal yang tepat. Jika melenceng sedikit maka harus mengulang dari awal lagi.
Akan tetap setiap habis minum obat Kuswanto badannya menjadi lemas. Hingga pada hari selasa sore 18 Desember 2018 kemarin, Kuswanto masuk Rumah Sakit lagi. Isterinya, Marlinda, cemas karena hasil pemeriksaan di laboratorium belum keluar juga.
Kuswanto mempunyai 2 orang anak, yang pertama kelas 4 SD dan yang kedua masih berumur 2 tahun. Istri Kuswanto, Marlinda adalah seorang guru ngaji di Taman Pendidikan al-Qur’an (TPQ). Kondisi Kuswanto yang demikian membuatnya tidak bisa fokus bekerja guna memenuhi kebutuhan hidup keluarga. Hanya kesabaran dan tawakal serta ekstra ikhtiar yang harus disikapi oleh Kuswanto dan keluarganya.
Melihat kondisi tersebut Abdul Malik, Sekretaris Lazismu Tuban, segera bertandang ke Rumah Sakit tempat Kuswanto dirawat. Selain menjenguk dan bersilaturrahim juga memberikan santunan untuk membantu biaya pengobatan Kuswanto. Semoga Kuswanto kembali sehat dan sembuh seperti sedia kala. (Adit/Mlk)
