

Ketua Badan Pengurus Lazismu Pusat Hilman Latief, M.A., Ph.D menyatakan antusiasme Lazismu dalam menjalin kerjasama dengan GOJEK dan GO-PAY. “Kami senang bisa berkolaborasi dengan GOJEK, apalagi dunia terus berubah dengan cepat. Karena itu akselerasi tekonologi untuk pertumbuhan ZIS adalah salah satu solusi untuk memudahkan masyarakat yang muslim dalam berdonasi ZIS. Alhamdulillah dalam usia 107 tahun Muhammadiyah masih hidup bahkan terus tumbuh, tentu bagaimana 50 tahun ke depan kita juga tetap bisa eksis maka upaya-upaya mengadopsi perubahan-perubahan serta perkembangan teknologi ke depan senantiasa bisa adapted,” pungkasnya.
[divider]
JAKARTA, 19 Maret 2019 – Kemajuan teknologi mendorong pertumbuhan ekonomi dengan lebih banyak pilihan pada masyarakat. Para perintis uang elektronik telah mengembangkan jangkauannya untuk memberi kemudahan kepada masyarakat. Kali ini, GOJEK dan GO-PAY bersinergi dengan Lazismu mengajak masyarakat untuk berzakat, berinfak dan bersedekah secara elektronik.
Kolaborasi filantropi tersebut ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara GOJEK, GO-PAY dan Lazismu. “Pertama kali diluncurkan pada 2015, GOJEK telah berkembang menjadi super app yang membentuk ekosistem untuk saling menghubungkan jutaan konsumen dengan jutaan mitra pengemudi, mitra usaha (merchant) dan penyedia layanan (service provider). Kami selalu mencari cara bagaimana bisa membantu masyarakat menawarkan berbagai kemudahan, termasuk dalam berdonasi,” tutur Nila selaku Chief Corporate Affairs GOJEK.
Pihaknya bangga dan merasa terhormat dapat bekerjasama dengan Lazismu yang memiliki jangkauan luas di 29 provinsi, 200 kabupaten kota dan 528 kantor layanan. “Kami sangat senang bekerja sama dengan Lazismu karena kami melihat kesamaan misi dalam menciptakan dampak sosial untuk Indonesia. Dalam penyaluran zakat, infak, dan sedekah (ZIS), Lazismu memiliki berbagai program untuk pemberdayaan masyarakat dan distribusi serta transparansinya tidak perlu diragukan,” tambah Nila.
Dalam kesempatan itu, Ketua Badan Pengurus Lazismu Hilman Latief, mengapresiasi kolaborasi Lazismu, GOJEK dan GO-PAY dalam memberikan kemudahan pada masyarakat untuk berdonasi. Lazismu senantiasa mencari cara baru bagaimana mempermudah masyarakat berdonasi, termasuk memperkenalkan metode zakat, infak dan sedekah non-tunai yang berkerja sama dengan GO-PAY.
Melalui metode pembayaran zakat, infak dan sedekah non-tunai ini, akan tercatat dalam sistem kami sehingga menjadi lebih transparan. “Termasuk upaya kami juga dalam meningkatkan layanan kepada masyarakat,” jelas Hilman.
Lebih lanjut kata Hilman, dana yang terhimpun dari donasi melalui GO-PAY akan dimanfaatkan kepada mereka yang membutuhkan lewat program-program pendistribusian dan pendayagunaan zakat, infak dan sedekah. “Lazismu senantiasa mendorong setiap inovasi yang berupaya memudahkan orang untuk berzakat zakat melalui berbagai layanan digital, baik digital banking, melalui e-commerce maupun financial technology,” tuturnya.
Menurutnya, GOJEK dan GO-PAY merupakan mitra strategis dalam mencapai tujuan tersebut karena keduanya memiliki jumlah pengguna dan jangkauan yang luas.
Sementara itu, Galuh Chandra Kirana, SVP Marketing GO-PAY mengatakan lewat kerjasama ini metode pembayaran lewat GO-PAY bisa langsung terintegrasi dengan aplikasi Lazismu. “Selain itu, masyarakat juga bisa memanfaatkan metode scan QR dari GO-PAY yang akan langsung masuk ke rekening Lazismu.
Kode QR kami sediakan meliputi berbagai kota di Indonesia dengan kode yang berbeda setiap wilayah, sehingga masyarakat bisa memilih kota tujuan mereka berdonasi,” kata Galuh. Galuh melanjutkan, kode QR yang berbeda di tiap kota ini juga memungkinkan Lazismu untuk mengetahui jumlah donasi dari masing-masing wilayah.
GO-PAY sendiri telah memperkenalkan inovasi sedekah digital sejak Bulan Suci Ramadhan tahun 2018 lalu melalui kerjasamanya dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Inisiatif ini kemudian dilanjutkan dalam pengumpulan dana untuk korban bencana gempa di Lombok, gempa dan tsunami di Palu-Donggala, serta tsunami di Banten dan Lampung, bekerjasama dengan BAZNAS dan Kitabisa.com. Pada Februari lalu, GO-PAY kembali mengukuhkan komitmennya dalam mengembangkan potensi sedekah digital dengan menggandeng Filantropi Indonesia. Sejak April 2018 hingga Februari 2019, donasi digital GO-PAY telah membantu mengumpulkan Rp 13 miliar dari sekitar 131.000 donatur.
GOJEK Beri Pelatihan Wirausaha Pada Mahasiswa Universitas Muhammadiyah
Dalam kolaborasi ini, GOJEK juga menunjukkan komitmennya dengan memberikan pelatihan wirausaha di berbagai kampus Muhammadiyah di Kota Jakarta, Solo, Malang, Yogyakarta, dan Makassar. Melalui program GOJEK WIRAUSAHA, mahasiswa akan diberi pelatihan bagaimana menjadi seorang pengusaha handal yang mampu memanfaatkan keberadaan teknologi.
GOJEK WIRAUSAHA merupakan program pelatihan tatap muka untuk memberikan pembekalan mengenai bagaimana memulai bisnis dengan baik. Selain itu program ini memiliki keistimewaan yaitu memberikan akses langsung kepada para pelaku UMKM untuk masuk ke ekonomi digital lewat platform GOJEK. Setelah pelatihan para pelaku usaha dapat mendaftarkan usahanya ke dalam platform GO-FOOD dan GO-PAY.
“Kami melihat Muhammadiyah merupakan organisasi sosial yang memiliki peran penting dalam pendidikan. Populasi mahasiswa Muhammadiyah yang sangat besar dengan semangat berinovasi tinggi berpotensi besar untuk mendorong pemanfaatan teknologi sehingga memberikan dampak positif yang signifikan. Ini menjadi bentuk awal kerja sama GOJEK dengan Lazismu, ke depannya kami berharap kolaborasi bisa semakin erat sehingga dampak positif teknologi bisa semakin dirasakan dalam ekosistem Lazismu atau Muhammadiyah” tutup Nila.
Langkah konkrit Lazismu bersama Gopay-Gojek akan disertai dengan berbagai kegiatan, antara lain :
● GOJEK, GO-PAY dan Lazismu sosialisasi memperkenalkan cara berbagi yang “kekinian” yaitu melalui apps dan menggunakan layanan pembayaran digital.
● GOJEK akan memberikan pelatihan wirausaha ke mahasiswa Universitas Muhammadiyah di 5 kota.
● GOJEK akan memperluas pengetahuan dampak teknologi ke mahasiswa Universitas Muhammadiyah di 5 kota.