Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

Lazismu-MDMC Jatim Kejar Target Bangun 100 Hunian Transisi Untuk Warga Terdampak di Lombok Utara, NTB

Program 100 Huntara (Hunian Transisi Untuk Warga Terdampak) yang menjadi tugas Lazismu dan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) Jawa Timur di desa Lekok Tenggara, kecamatan Gangga, Kabupaten Lombok Utara pengerjaannya terus dikebut. Program 100 Huntara untuk 100 Kepala Keluarga (KK) menjadi target Lazismu-MDMC Jatim dari target nasional 670 Huntara Muhammadiyah di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Menurut M. Rofii, Ketua MLHPB PWM/MDMC Jatim, ketika ditemui dalam Press Coordinating di gedung Muhammadiyah Jatim (19/09/18), Huntara sumbangan dari Muhammadiyah itu ditujukan kepada warga terdampak bencana gempa bumi di Lombok guna menjadi tempat tinggal transisi dan sementara sebelum bantuan rumah dari Pemerintah tiba.

Selama ini warga yang rumahnya ambruk maupun rusak akibat gempa terpaksa tinggal di tenda-tenda pengungsian di tanah desa, lapangan, persawahan maupun di fasilitas umum lainnya. Nah, pendirian Huntara di pekarangan warga sendiri ini diharapkan dapat menjadikan warga tinggal serasa di rumah dengan aman dan nyaman, terutama menjelang musim penghujan, kata Rofii.

Huntara yang didirikan merupakan bangunan semi permanen tahan gempa yang berukuran 3 x 6 m dengan bahan dari baja ringan, kayu, papan, calshiboard dan berlantai semen. Satu Huntara memakan waktu pengerjaan selama 3 hari dengan biaya Rp. 7,2 juta per unit.

Hingga akhir bulan September 2018 diupayakan telah berdiri 20 Huntara yang dikerjakan oleh para Relawan MDMC dari berbagai daerah di Jawa, bergotong royong dengan warga terdampak. Sisanya sebanyak 80 Huntara akan dikebut pada bulan Oktober 2018 dengan melibatkan tukang lokal dan warga terdampak. Sebanyak 50 Huntara akan berdiri di desa Lekok Tenggara, kecamatan Gangga dan 50 lainnya di desa-desa sekitarnya, jelas Rofii.

Tahap-tahap pengerjaan Huntara tersebut meliputi :

  1. PEMBERSIHAN LAHAN Lahan bekas reruntuhan rumah warga dibersihkan dari puing-puing reruntuhan.
  2. PEMASANGAN KONSTRUKSI DASAR Pada tahap ini, pemasangan konstruksi baja ringan harus sama rata, karena jika tidak membuat konstruksi diatasnya akan miring dan membuat kekuatan menahan goncangan gempa semakin lemah.
  3. PEMASANGAN KOLOM UTAMA Pada tahap ini, kolom dengan tanda yang pertama dipasang. Penggunaan waterpass sangat disarankan, hal ini untuk mengukur ketegaklurusan kolom terhadap konstruksi dasar bangunan.
  4. PEMASANGAN RING ATAS Pemasangan ini berfungsi untuk mengikat agar kolom tetap tegak lurus dengan konstruksi dasar dan sebagai pengikat kolom-kolom selanjutnya yang akan dipasang.
  5. PEMASANGAN RANGKA ATAP Rangka atap dipasang setelah seluruh kolom terpasang.
  6. PEMASANGAN RENG & RANGKA PENGUAT Pada tahap ini reng dan juga konstruksi penguat lainnya akan dipasang.
  7. PEMASANGAN KERANGKA ATAP.
  8. PEMASANGAN KUSEN DAN DAUN PINTU UNTUK PINTU & JENDELA.
  9. PEMASANGAN DINDING DENGAN BAHAN FIBER SEMEN.
  10. FINISHIG CAT, terakhir.

Selain itu MDMC-Lazismu juga berencana membangun Masjid, gedung dakwah, TK/PAUD dan taman publik di lokasi bekas bencana pada akhir tahun 2018 ini. Semoga semua rencana itu dapat berjalan dengan lancar berkat sinergi dengan semua pihak dan dukungan dari donatur dan masyarakat, pungkas Rofii (Adit).

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar