Saatnya Muhammadiyah untuk Dunia. Melalui MuhammadiyahAID, Persyarikatan Muhammadiyah turut serta berpartisipasi menciptakan kehidupan dunia yang damai dan sejahtera melalui gerakan amal untuk kemanusiaan, pendidikan dan kesehatan.
MuhammadiyahAID yang didukung oleh LAZISMU mengadakan program sosial kemanusiaan di Palestina, khususnya jalur Gaza. Aksi kemanusiaan yang didanai oleh Muhammadiyah ini bersinergi dengan Tim Homecare National Center for Community Rehabilitation (NCCR), sebuah LSM di Palestina, guna memberikan pendampingan dan bantuan bagi warga yang terluka dan orang-orang cacat fisik di Jalur Gaza.
Program bertajuk SMALL GRANT FOR HUMANTARIAN HELP IN GAZA ini dilaksanakan selama 3 bulan, mulai bulan Agustus hingga Oktober 2019 lalu. Sasaran lokasi program di sekitar kawasan  Al-Shuhada Street, yang berdekatan dengan Pelabuhan Gaza (Gaza Sea Port). Dana sebesar USD 9.200 atau Rp. 135 juta telah disalurkan oleh Muhammadiyah guna melaksanakan program ini.
Kronologi Kejadian di Gaza Palestina
Seperti diketahui oleh dunia pada umumnya, trauma terkait konflik masih menjadi beban utama di sektor kesehatan di Gaza, wilayah Palestina yang berada di bibir laut tengah. Semenjak terjadinya demonstrasi massa besar “Great March of Return” (GMR) oleh warga Palestina di Gaza untuk menentang Zionist pada 30 Maret 2018, dan hingga 30 Agustus 2019, jumlah total orang yang terluka mencapai 31.338 orang.
Menurut data statistik laporan situasi WHO, sebanyak 316 orang telah terbunuh, 18.549 korban harus masuk Unit Gawat Darurat (UGD) Rumah Sakit milik Departemen kesehatan dan LSM, 1.221 di antaranya adalah anak-anak. Sebanyak 7.545  orang mengalami luka tembak dari senjata beramunisi; 87% dari mereka terkena tembakan pada anggota tubuhnya.Sejumlah 149 orang telah diamputasi bagian tubuhnya, termasuk 30 anak-anak. Amputasi terjadi pada tungkai bawah 122 orang dan 27 orang diamputasi tungkai atasnya. Sedangkan jumlah total pasien dengan kelumpuhan karena cedera sumsum tulang belakang sebanyak 24 orang.
Sejumlah besar pasien dengan luka tembakan senjata dilanda masalah kesehatan yang serius. Cedera kompleks dan serius yang dialami mereka memerlukan perawatan khusus selama periode waktu tertentu. Untuk mengatasi krisis tersedianya falsilitas kesehatan, banyak pasien yang pulang lebih awal untuk memberikan ruang bagi pasien baru yang terluka, sedangkan persediaan medis yang penting untuk perawatan sangat terbatas.
Sementara itu, efek retak tulang di antara pasien yang terluka terus terjadi, kebanyakan dari mereka menggunakan fiksasi eksternal, dan kasus-kasus tersebut membutuhkan perawatan medis yang berkelanjutan untuk mengurangi risiko amputasi. Banyaknya luka yang diderita tidak hanya berdampak pada orang yang terluka, tetapi juga memberi tekanan pada jasa penyediaan layanan kesehatan reguler di Gaza.
Selain kematian dan cedera fisik, konsekuensi kesehatan mental dan psikososial dari kekerasan terkait demonstrasi diperkirakan meningkat, bisa memperburuk frustrasi dan menimbulkan kesedihan yang dirasakan oleh sebagian besar orang di Gaza. Secara signifikan dapat berdampak pada kesehatan mental dan kesejahteraan psikososial seseorang baik secara langsung maupun dalam jangka panjang.
Di Gaza, Penyandang Cacat (People With Disabilities – PWDs) sangat menderita dan mengalami kekurangan dalam layanan rehabilitasi. Mereka juga kurang mempunyai akses ke perawatan medis yang tepat dengan dukungan psikologis, di samping kekurangan besar dalam alat bantu yang membantu ketahanan mereka. Mereka seakan terjebak dalam keadaan serba sulit, sedangkan masyarakat dunia banyak yang tidak peduli, tidak peka tentang hak-hak mereka dan pentingnya inklusi terhadap para disabilitas itu
Hal ini menyebabkan penurunan serius kondisi kesehatan mereka di mana sebagian besar dari mereka menderita bisul, kejang otot dan anemia, selain banyak masalah perilaku dan psikologis lainnya. Selain itu, para penyandang cacat atau disabilitas menderita hambatan gerakan dan ini meningkatkan kerentanan mereka serta menghambat akses mereka ke sekolah dan tempat-tempat umum. Akibatnya, hal ini berdampak negatif pada keluarga mereka. Para disabilitas sebagai kepala keluarga selain menderita masalah kesehatan juga mengalami tekanan psikologis dan sosial karena ketidakmampuan mereka untuk menyediakan nafkah yang dibutuhkan anak-anak mereka. Faktor kemiskinan dan tragedi kemanusiaan membelit sebagian besar keluarga di Gaza.
Di satu sisi telah terjadi kesenjangan yang sangat besar dari orang tua terhadap pemenuhan hak-hak kaum disabilitas anak-anak. Pandangan masyarakat yang negatif terhadap disabilitas, turut mempengaruhi akses mereka terhadap hak-hak mereka berintegrasi ke dalam masyarakat.
Sementara itu tidak adanya layanan rehabilitasi khusus (terutama medis dan psikologis) untuk orang-orang dengan cacat fisik mengarah pada kesehatan serius dan komplikasi psikologis yang menyebabkan kematian, karena keracunan bisul dan kram otot yang menghambat pergerakan mereka. Ini akan menyebabkan tertundanya studi atau sekolah mereka dan berdampak negatif pada integrasi mereka ke dalam masyarakat.
Ini menjadi kewajiban moral bagi dunia internasional, NCCR selaku LSM di Palestina bersama mitranya dari Indonesia yaitu MuhammadiyahAID adalah melaksanakan bantuan pendampingan demi menolong mereka yang terluka dan mengalami cacat fisik (Disabilitas). Oleh karena itu, program ini sangat penting untuk meringankan beban sosial dan psikologis keluarga sesuai dengan memburuknya kondisi ekonomi, sosial dan politik di Palestina.
Pelaksanaan Program ini
Program ini dilaksanakan untuk berkontribusi pada penyediaan dukungan dan pemberdayaan orang-orang yang rentan terluka dari kejadian kekerasan dan orang-orang cacat dan keluarga di Gaza, guna mencapai kemandirian yang lebih besar dan akses yang lebih baik ke layanan perawatan kesehatan melalui Layanan Rehabilitasi.
Program ini pertama, bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas korban luka-luka yang rentan dan penyandang disabilitas ke layanan kesehatan dan rehabilitasi yang penting dan untuk meningkatkan inklusi sosial para penyandang cacat di masyarakat. Kedua, untuk meningkatkan kesadaran pengasuh tentang kebutuhan dan hak anak-anak penyandang cacat mereka dan bagaimana cara menangani mereka.
Adapun targetnya adalah 50 orang yang terluka akibat kejadian kekerasan dan warga Disabilitas, baik perempuan dan laki-laki di Jalur Gaza serta tersedianya 100 pengasuh bagi keluarga korban cedera dan penyandang cacat.
Tahapan implementasi yang dilakukan meliputi :
- Kunjungan perawatan ke 420 rumah dilaksanakan sesuai dengan rencana rehabilitasi khusus untuk memberikan dukungan yang diperlukan untuk memungkinkan 50 orang-orang Disablitas dan keluarga mereka mencapai kemandirian yang lebih besar melalui layanan perawatan di rumah.
- Sesi pelatihan untuk (100) pengasuh tentang keterampilan perawatan medis dan rehabilitasi yang esensial.
Hasil dari program ini adalah :
- Peningkatan status kesehatan, sosial, dan psikologis dari 50 orang yang terluka dan orang cacat setelah menerima layanan terintegrasi oleh tim perawatan rumah multi-disiplin dari NCCR.
- Peningkatan kapasitas dalam perawatan medis rumah dan keterampilan rehabilitasi bagi 100 pengasuh sebagai bagian dari kesiapsiagaan menghadapi keadaan darurat.
- Meningkatkan kondisi sosial dan psikologis untuk 100 keluarga yang mengalami cedera dan penyandang cacat setelah menerima dukungan dan konseling psikologis.
Dampaknya :
- 50 orang yang terluka, penyandang cacat dan 100 keluarga mereka menjadi lebih sadar tentang dasar-dasar perawatan di rumah.
- 50 orang yang cedera dan penyandang cacat mulai bersosialisasi di masyarakat yang meningkatkan status psikologis mereka setelah mendapat dukungan psikologis.
- Tersedianya 100 Pengasuh yang dapat memberikan layanan medis dasar kepada putra dan putri mereka.
Tentu dalam melaksanakan program terdapat tantangan yang dihadapi yaitu :
- Kurangnya komitmen beberapa orang tua terhadap sesi.
- Pemadaman listrik terus-menerus mencegah pelaksanaan beberapa sesi pendampingan seperti yang disyaratkan di rumah penerima manfaat.
- Situasi sosial ekonomi yang sulit dari keluarga yang membuatnya hampir tidak mungkin untuk memenuhi kebutuhan peralatan medis dan bantuan anak-anak mereka.
Itulah sekelumit peran MuhammadiyahAID yang didukung LAZISMU membantu saudara-saudara kita di jalur Gaza Palestina yang menderita dan membutuhkan uluran tangan. Masih banyak program-program Muhammadiyah dan Lazismu yang dilaksanakan di Palestina akan dilaporkan pada pemberitaan berikutnya. Semoga bermanfaat dan berkat dukungan dari donatur dan muzaki di tanah air program ini dapat berjalan dengan baik.
[divider]
Donasi dan kepedulian anda Untuk PALESTINA dapat disalurkan melalui Lazismu :
REKENING LAZISMU KEMANUSIAAN
- Bank Mu’amalat No. 7665 030 000 000 000 a/n Humanity LAZISMU Jatim
- Bank Syariah Mandiri No. 9939 830 000 000 000 a/n Humanity LAZISMU Jatim
KONFIRMASI TRANSFER
- Ketik : Nama, alamat, nominal, Palestina, nama bank.
- Kirim SMS/WA ke : 08123158446
- Contoh : Suhadi, Menganti Surabaya, 1 juta, Palestina, muamalat