LAZISMU merupakan lembaga pengelola dana ZIS dibawah Persyarikatan Muhammadiyah yang dalam gerakannya memiliki visi untuk menjadi organisasi terpercaya dengan bekerja secara amanah, transparan dan professional. Salah satu upaya untuk mewujudkan cita-cita profesionalisme tersebut adalah dengan mengelola dana titipan umat setepat mungkin. Ketepatan dalam penghimpunan, ketepatan dalam penyaluran dan ketepatan dalam tata kelola kelembagaan secara terus menerus diupayakan. Oleh karenanya proses pengambilan kebijakan hingga implementasi program di semua sektor harus berdasarkan kajian dan data terpercaya (evidence based) agar bisa dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan diukur hasilnya untuk pengembangan selanjutnya.
Sejak tahun 2019, LAZISMU Pusat membangun satu divisi yang bertugas menjalankan fungsi riset dan pengembangan organisasi yang harapannya dapat melakukan pembaharuan ide dan praktek pengelolaan zakat dengan menjalankan beberapa survei, riset dan kajian; baik dijalankan secara mandiri atau berkolaborasi dengan lembaga lain.
Beberapa kajian yang pernah dijalankan LAZISMU Pusat diantaranya: Evaluasi Program UMKM, Survei Indeks Pembangunan Zakatnomics, Survei Indeks Literasi Zakat Warga Muhammadiyah, Survei Indeks Kesehatan dan Kelengkapan Organisasi, Penyusunan Kuesioner Survei Ranting dan Rumah Tangga Muhammadiyah, Survei Dampak Sosial Ekonomi Covid 19 Terhadap Perilaku Berderma Masyarakat, Survei Brand Awareness LAZISMU, Penyusunan Buku Jejak Kebajikan: Cerita Aksi Layanan LAZISMU dan beberapa kajian/survei lain yang dimaksudkan untuk memberikan rekomendasi bagi jalannya organisasi.
Pada tahun 2020 dan 2021 LAZISMU Pusat pernah menjalankan Survei Kepuasan Muzakki yang menghasilkan beberapa catatan dan rekomendasi terkait service excellent kepada para donator. Pada tahun yang sama, LAZISMU Pusat juga membangun 2 instrumen penting yang ditujukan untuk mengukur tingkat kesehatan organisasi serta melihat kelengkapan standar sebuah organisasi dari aspek yang paling dasar.
Instrumen tersebut adalah Indeks Kesehatan Organisasi dan Indeks Kelengkapan Organisasi yang keduanya telah di ujicoba di LAZISMU Pusat dan Lazismu Wilayah Jawa Tengah. Selain itu, pada tahun 2021 Lazismu Pusat bersama Kun Institute juga membangun 2 paket instrumen berupa Kuesioner Rumah Tangga (RT) Muhammadiyah dan Kuesioner Ranting Muhammadiyah beserta manual book nya. Instrumen ini jika diimplementasikan mampu memberikan gambaran mengenai RT dan Ranting Muhammadiyah di Indonesia baik dari aspek sosial, ekonomi, kesehatan, pendidikan hingga kerentanan terhadap bencana.
Berdasarkan Amanah Muktamar 48, beberapa sasaran strategis yang harus menjadi landasan gerak LAZISMU adalah, “Terciptanya gerakan dakwah Muhammadiyah yang maju, profesional dan modern serta adaptif terhadap perubahan lingkungan organisasi” dan “Pemberdayaan, advokasi dan pelayanan”. Dua sasaran strategis tersebut dalam konteks riset dan pengembangan LAZISMU diterjemahkan dalam bentuk urgensi pelaksanaan kegiatan kajian, riset atau survei yang bertujuan langsung untuk meningkatkan kualitas pelayanan umat dan pengelolaan dana zakat.
Hasil Rapat BP Lazismu Pusat bidang R&D (5-6 Mei 2023) dan Rapat Kerja Pimpinan LAZISMU Pusat (12-14 Mei 2023) merekomendasikan bahwa beberapa survei harus dijalankan dengan terlebih dahulu memastikan bahwa instrumen yang digunakan untuk mengkaji cukup valid, reliabel dan sesuai dengan konteks LAZISMU secara nasional. Oleh karena itu, kegiatan menyusun dan atau mengulas beberapa instrumen survei oleh pimpinan LAZISMU, ahli dan praktisi menjadi penting agar hasil kajian tepat guna.
Jatim Siap Wujudkan LAZISMU yang Semakin Terpercaya.
Upaya mewujudkan Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang profesional terus dilakukan oleh LAZISMU guna mewujudkan diri sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional yang semakin terpercaya. Beberapa kajian telah dilakukan oleh LAZISMU Pusat antara lain: Evaluasi Program UMKM, Survei Indeks Pembangunan Zakatonomi, Survei Indeks Zakat Muhammadiyah, Survei Kesehatan dan Kepenuhan Organisasi, Penyusunan Kuesioner Cabang Muhammadiyah dan Survei Rumah Tangga, Dampak Sosial Ekonomi dari Covid 19, Survei Persiapan Buku Komunitas Beparvehamu : LAZISMU Service Action Story dan beberapa kajian / survei lain yang bertujuan untuk memberikan rekomendasi terhadap kegiatan organisasi.
Pada tahun yang sama LAZISMU dalam hal ini Pimpinan Pusat juga membangun dua instrumen penting untuk mengukur kesehatan organisasi dan mengecek kesempurnaan standar organisasi dari aspek yang paling mendasar. Selain itu, pada tahun 2021 LAZISMU bersama Kun Institute akan menghasilkan dua perangkat instrumen berupa Angket Rumah Tangga (RT) Muhammadiyah dan Angket Cabang Muhammadiyah, serta buku pedoman.
Pada tahun 2023 ini dilaksanakan kembali “Workshop Penyusunan Instrumen Survei LAZISMU” oleh LAZISMU Pimpinan Pusat Muhammadiyah. Pada kesempatan ini, LAZISMU Jatim dipilih menjadi salah satu peserta dari Kantor Perwakilan Wilayah LAZISMU di Indonesia, bersama dengan DIY dan Jateng. Selama tiga hari, mulai tanggal 16 hingga 18 Juni 2023 bertempat di Hotel Ayarta Yogyakarta peserta LAZISMU Jatim yang diwakili oleh Zaenal Abidin, S.Sos., M.Si. (Wakil Sekretaris Badan Pengurus LAZISMU Jatim) dan Elham Sukma Langgeng (Eksekutif LAZISMU Jatim), turut serta dalam kegiatan tersebut.
Kegiatan workshop ini membahas beberapa instrument antara lain: Instrumen Survei Kepuasan Muzakki Lazismu (1 dokumen), Instrumen Survei Kepuasan Mustahik Lazismu (1 dokumen), Instrumen Survei Kelengkapan Organisasi Lazismu (1 dokumen), Instrumen Survei Kesehatan Organisasi Lazismu (1 dokumen) dan Instrumen Survei Rumah Tangga dan Ranting Muhammadiyah (2 dokumen)
Instrumen yang dibahas dalam Workshop ini, menjadi tantangan yang menarik untuk melakukan self evaluation bagi LAZISMU.
“Dialog kontruktif dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam instrumen ini mau tidak mau harus dijawab dan dilakukan secara fair oleh LAZISMU jika ingin menjadi Lembaga Zakat yang berkemajuan, selanjutnya berkkomitmen untuk melakukan perbaikan” kata Zaenal Abidin di sela-sela Workshop (16/6/23).
Bahkan menurut peserta lain menyatakan, bahwa ini kesempatakan untuk saling support antar kantor LAZISMU baik di wilayah maupun daerah, bahkan juga untuk pimpinan pusat. Lain halnya dengan Elham, selaku eksekutif LAZISMU Jatim yang juga ikut hadir.
“Kegiatan ini merupakan pengalaman saya pertama kali terlibat dalam kegiatan nasional yang full day harus menguras ide, pemikiran untuk kemajuan LAZISMU, yang pasti akan menjadikan kesempatan sharing dan belajar juga dari pengalaman peserta-peserta workhshop” ujar Elham.
“Dari Workshop ini diharapkan instrument survei yang disusun ini menjadi data base atau base line yang benar-benar akan dimanfaatkan secara khusus oleh LAZISMU dari Pusat, Wilayah dan Daerah untuk melihat aspek-aspek layanan, kelembagaan, selama ini secara eksisting. Tentunya ini juga akan menjadi pijakan bersama dalam merumuskan semua strategi dan kebijakan LAZISMU ke depan” pungkas Zaenal Abidin. (Ad/Z)