Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

MDMC dan LAZISMU Jatim Pulihkan Klaster Pendidikan di Cianjur Agar Bangkit dan Kuat Kembali

Seperti kita ketahui bersama bahwa bencana gempa bumi magnitudo 6,4 SR yang melanda kabupaten Cianjur Jawa Barat pada tanggal 21 November 2022 lalu telah mengakibatkan ratusan korban jiwa dan ribuan luka-luka ditambah puluhan ribu jiwa tidak dapat tinggal di dalam rumahnya. Sebagian mengungsi ke tempat-tempat yang aman. Kerugian material dan non material juga tergolong sangat besar. Puluhan ribu warga terdampak yang selamat dari gempa membutuhkan pemulihan dalam jangka panjang.

Para pengungsi dan warga terdampak bencana gempa bumi di daerah penghasil beras termahsyur itu banyak membutuhkan uluran tangan. Pemerintah pun telah bertindak merespon kondisi, memberikan bantuan dan menetapkan masa tanggap darurat selama sebulan yang berlanjut pada masa pemulihan. Saat ini sudah masuk pada masa pemulihan ke arah transisi menjelang rekonstruksi.

Seluruh elemen warga masyarakat di Indonesia, khususnya Ormas, NGO/LSM dan berbagai kelompok hingga komunitas turut menebar kepedulian, perhatian dan bantuannya, tak terkecuali Muhammadiyah. Selama masa tanggap darurat Persyarikatan Muhammadiyah telah menerjunkan 933 personil Relawan dari beberapa wilayah, seperti Jabar, Jatim, Jateng, DIY dan sebagainya, yang bertugas secara terjadwal. Sebanyak seribu hunian darurat berupa tenda-tenda untuk tempat tinggal sementara berhasil didirikan oleh para Relawan Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) yang didukung oleh Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU).

Sebanyak 5000 paket logistik bantuan donatur, dermawan dan CSR berbagai pihak telah ditebar kepada para penyintas di berbagai Kawasan di Cianjur. Layanan psikososial juga disediakan oleh para Mahasiswa dari berbagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) dan Aisyiyah (PTA) yang berpartisipasi, seperti UMM, UMY, UHAMKA, UMSIDA, UMP, UMPP, UNISA dan UAD.

MDMC Jatim Kuatkan Klaster Pendidikan

Sektor Pendidikan menjadi salah satu yang terdampak pada saat terjadi bencana. Saat terjadi gempa di Cianjur, sekolah berhenti melaksanakan kegiatan belajar mengajar hingga beberapa minggu. Para peserta didik pun menjadi terhambat pendidikannya dengan berhentinya sekolah sebagai wahana untuk menuntut ilmu sebagai akibat bencana alam yang menerjang.

Semua kegiatan terfokus pada upaya evakuasi dan pemulihan para penyintas. Beberapa pekan setelah itu mulai dirasa penting untuk membangkitkan kembali sektor Pendidikan yang terhenti sejenak karena bencana gempa bumi. Walau telah tersedia kegiatan layanan psikososial, anak-anak penyintas sudah tidak sabar untuk bisa kembali ke bangku sekolah.

Menyadari hal itu Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Timur pada tanggal 9 Desember 2022 memberangkatkan Tim Relawan Edukasi MDMC Jatim yang didukung oleh LAZISMU. Pemberangkatan dilaksanakan di Gedung Muhammadiyah Jatim di Kawasan Kertomenanggal Surabaya, yang dilepas oleh Wakil Ketua dan Sekretaris PWM Jatim; Dr Syamsuddin MA dan Ir Tamhid Mashyudi. Tim terdiri dari enam personil, dipimpin oleh ibu Endang dari PAUD Aisyiyah Surabaya, berangkat menuju ke Cianjur untuk melaksanakan misi penguatan edukasi pada masa tanggap darurat.

Klaster pendidikan merupakan salah satu dari enam layanan kedaruratan kebencanaan yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Dalam gempa bumi yang terjadi di Cianjur pada Nopember 2022 lalu, hingga kini Muhammadiyah telah memberikan pelayanan di lima lokasi, yaitu Posyan Ciherang Atas, Posyan Ciherang Bawah, Posyan Sukamulya, Posyan Cariu dan Posyan Ciendeur. Setelah dua minggu implemantasi layanan tanggap darurat, sektor pendidikan perlu mendapatkan perhatian dengan seksama. Dalam merespon sektor Pendidikan darurat  ini dirasa perlunya memiliki standart minimum layanan pendidikan darurat pada masa tanggap darurat.

Hal ini diperkuat dengan adanya Permindikbud no. 33 tahun 2019 tentang penyelenggaraan satuan pendidikan aman bencana, dan juga Permendikbud No. 719 tahun 2020, tentang pedoman pelaksanaan kurikulum pada satuan pendidikan dalam kondisi khusus. Dalam kondisi ini, Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kab. Cianjur belum memiliki kerangka kerja implemntasi pelayanan pendidikan darurat. Sehingga diperlukan kesepakatan bersama untuk menejadikan kerangka tersebut sebagai acuan dasar pelayanan standar minimum dalam kluster pendidikan bagi seluruh relawan maupun organisasi kemanusian yang merespon kejadian gempa Cianjur 2022.

Kegiatan asistensi pelayanan pendidikan darurat yang dilakukan oleh MDMC Jatim ini bertujuan: 1) Melakukan koordinasi lintas sektor, antara Pemerintah, lembaga kemanusian dan organisasi terkait, dalam menyusun kerangka kerja implementasi standar minimum pelayanan pendidikan darurat, 2) Melakukan deep assessment pada Amal Usaha Muhammadiyah / Aisyiyah di bidang  pendidikan yang terdampak, 3) Melakukan deep assessment pada lembaga pendidikan Islam (TPA/TPQ) yang terdampak, dan 4) Peningkatan kapasitas tentang implementasi satuan aman bencana dalam kondisi darurat bagi pendidik.

Output atau keluaran dari kegiatan asistensi pelayanan pendidikan darurat ini adalah tersusunnya Draft kerangka kerja kerangka kerja implementasi standar minimum pelayanan pendidikan darurat, adanya Hasil deep assessment di Amal Usaha Muhammadiyah dan Aisyiyah di bidang pendidikan yang terdampak dan lembaga pendidikan Islam (TPA/TPQ) yang terdampak, dan juga Draft rencana pembelajaran darurat guru. Metode yang digunakan dalam proses asistensi ini berupa Wawancara dan diskusi dalam melakukan deep assessment, Lokakarya dalam penyusunan draft kerangka kerja implementasi standar minimum pelayanan pendidikan darurat, dan Pelatihan dan lokakarya dalam upaya peningkatan kapasitas

Aktifitas yang dilakukan meliputi koordinasi dengan Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Cianjur serta Koordinasi lintas Lembaga, Assessment lapangan untuk AUM/A yang terdampak, Pelatihan dan lokakarya PTK di level PAUD-TK di Kabupaten Cianjur serta penguatan kapasitas relawan pendidikan darurat.

Berbagai kegiatan yang telah dilakukan secara maraton oleh Tim Edukasi MDMC Jatim ketika berada di lokasi bencana kabupaten Cianjur, antara lain meliputi :

  1. Memberikan penguatan kapasitas kepada guru-guru TK se-kabupaten Cianjur 10-12 Desember 2022. Dalam kegiatan itu, tim Edukasi pendidikan Jatim menjadi narasumber dan fasilitator TOT untuk peningkatan kapasitas Guru TK. Mereka dipersiapkan untuk melaksanaan pendidikan darurat menuju sekolah Satuan Pendidikan Aman Bencana( SPAB). Guru-Guru TK Se-Kabupaten Cianjur ini diberikan wawasan tentang kebijakan terkait penyelenggaraan SPAB, panorama kebencanaan, fiqih kebencanaan, mengenali bangunan paska gempa, kajian resiko bencana, dan penyusunan perencanaan pembelajaran dalam pendidikan darurat agar bisa menjalankan KBM Kembali Secara Normal. Momen tersebut telah berhasil menguatkan 62 guru TK dan pembagian paket ATK serta buku regulasi acuan penyelenggaraan Pendidikan dengan penerima manfaat sebanyak 125 orang. Rekomendasinya adalah pembentukan Tim Relawan Guru di Kab Cianjur.
  2. Masih di tanggal 10-12 Desember 2022, siangnya Tim Edukasi MDMC Jatim melakukan penyamaan persepsi terkait penyelenggaraan kluster Pendidikan MDMC dalam penyelenggaraan pendidikan darurat paska gempa Cianjur bersama koordinator posyan, dan perwakilan kluster psikososial di 6 titik dengan penerima manfaat= 47. Rekomendasinya adalah menyiapkan setiap posyan untuk pelayanan kluster pendidikan darurat tetap berjalan.
  3. Tanggal 12 Desember 2023 Tim Edukasi MDMC Jatim melakukan koordinasi dengan dinas pendidikan kabupaten cianjur dalam evaluasi kegiatan pos pendidikan selama fase tanggap darurat yang dilakukan dengan skema pemerintah. Dalam acara tersebut klaster pendidikan MDMC Jatim mendorong dan berkoordinasi dengan semua NGO untuk membuat satu SOP agar memudahkan NGO klaster pendidikan serta dinas pendidikan kabupaten Cianjur menyelenggarakan pendidikan pada masa darurat paska gempa. Jumlah penerima manfaat 52 orang dengan rekomendasi : sektor pendidikan di kab Cianjur harus segera dipulihkan dengan bantuan satuan sama semua NGO. Standar pelayanan pendidikan masa darurat harus segera dibuat.
  4. Masih di tanggal 12 Desember 2023, siangnya Tim Edukasi MDMC Jatim melakukan koordinasi dengan jajaran PDM, PDA, Dikdasmen Muhammadiyah – Aisyiyah, Kepala Satuan Pendidikan, dan beberapa guru guna membahas mekanismen pendidikan darurat, serta penyelenggaraan pembelajaran darurat. Dengan penerima manfaat sebanyak 23 orang, rekomendasi yang diharapkan adalah PDM dan PDA harus mengadakan penguatan kapasitas Guru di Kompleks Perguruan Muhammadiyah pada berbagai jenjang agar siap menghadapi dan memulihkan kondisi sekolah.
  5. Tanggal 13 Desember 2023, siangnya Tim Edukasi MDMC Jatim melakukan Koordinasi dengan dinas pendidikan terkait sarpras pendidikan darurat, penguatan kapasitas pendidik / relawan, agar sekolah aman Bencana bisa terlaksanakan dengan baik. Jumlah penerima manfaat 7 instansi dan Lembaga. Rekomendasinya : memperbanyak relawan Psikososial di Kawasan yang terdampak dan memperbanyak tenda sekolah darurat agar pendidikan dapat terus berjalan. Siangnya, Tim Edukasi MDMC Jatim berkoordinasi dengan lembaga pendidikan keagamaan terkait pendidikan darurat pada TPQ dengan tindak lanjut mengagedakan pertemuan bersama beberapa lembaga pendidikan keagamaan di cianjur. Dalam koordinasi tersebut dilakukan pembahasan mengenai pembalajar TPA di cianjur dimana TPA itu merupakan sekolah non formal yang diwajibkan oleh Pemerintah Daerah dengan penerima manfaat sebanyak 3 lembaga. Rekomendasinya adalah membuat pertemuan dengan lembaga-lembaga TPA/TPQ.
  6. Tanggal 14 Desember 2022 Tim melakukan koordinasi dan motivasi untuk perguruan Aisyiyah Islamic Center (PAUD, TK, RA, SD, PANTI) dalam penyelenggaraan pendidikan darurat dan Penguatan relawan posyan Ciherang terkait persiapan pembelajaran darurat, dengan penerima manfaat 37 orang dan 27 orang. Rekomendasi pertama adalah mengadakan workshop penguatan kapasitas Guru dalam satuan pendidikan aman bencana, meeting dengan pos pendidikan membahas terkait gerakan kembali sekolah. Rekomendasi kedua adalah pembentukan klaster pendidikan di Posyan Ciherang
  7. Tanggal 15 Desember 2022 Tim melakukan pendampingan sekolah darurat SDN Ciheran 3 dan TK Assa’adah serta penyampaian buku regulasi penyelenggaraan pendidikan darurat. Penerima manfaat : 17 guru dan 138 anak. Pada hari yang sama melakukan penguatan relawan psikososial terkait pendidikan darurat (tenda sekolah darurat dengan materi read aloud) dengan penerima manfaat: 7 orang dan rekomendasi berupa pendirian tenda sekolah darurat dan pelayanan belajar mengajar.
  8. Tanggal 17 Desember 2022 Tim melakukan penyerahan bantuan paket klaster pendidikan berupa buku ajar dan alat peraga permainan edukasi kepada kluster pendidikan di Cianjur.
  9. Dan kegiatan lainnya yang bersifat aksi maupun koordinatif.

Dengan datangnya Tim Edukasi MDMC Jatim yang didukung oleh LAZISMU ke Cianjur ini turut membantu, menguatkan dan mendorong sektor pendidikan agar bisa kembali berjalan. Sehingga upaya pencerdasan kehidupan bangsa dapat pulih seperti sedia kala. Anak-anak peserta didik pun bisa kembali ke bangku sekolah. Semua upaya itu dilakukan agar penyintas dapat bangkit dari keterpurukan dan penderitaan selama terjadinya bencana dan kuat kembali menatap serta membangun masa depan. Bersama MDMC dan LAZISMU mari Beraksi bersama untuk Sesama, Memberi untuk Negeri.

  • ADITIO YUDONO, Sekretaris LAZISMU Jawa Timur | sumber : Laporan MDMC Jatim untuk Penguatan Edukasi di Cianjur.

 

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar