Whatsapp Chat
Konsultasikan Zakat Anda kepada Kami

Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Program Pemberdayaan Ekonomi

Keberhasilan program pemberdayaan ekonomi dhuafa memerlukan peran Lembaga Amil Zakat (LAZ) sebagai penopang utama pelaksanaannya. Keberadaan LAZ diharapkan menjadi daya dukung dalam memberdayakan kaum dhuafa sehingga mampu merubah nasibnya ke arah hidup yang lebih baik dan meningkat kesejahteraannya.

Lazismu sebagai LAZ di bawah Persyarikatan Muhammadiyah sejak kelahirannya menempatkan program ekonomi sebagai prioritas utamanya, disamping pendidikan, sosial dan dakwah. Salah satu program yang telah dilakukan adalah pendirian dan pengembangan Lembaga Keuangan Mikro (LKM) yang memiliki tugas utama memberikan permodalan dan pendampingan kepada pelaku usaha mikro melalui sistem permodalan dana bergulir dan qordul hasan.

Di Jawa Timur, Lazismu kota Surabaya sudah 10 tahun melaksanakan program LKM melalui sebuah unit teknis yang dinamakan Unit Keuangan Mikro (UKM) Bina Mandiri Wirausaha (BMW). UKM BMW memberikan pinjaman modal usaha mikro antara Rp. 1-3 juta dengan sistem Qardul Hasan. Peminjam yang kebanyakan usaha di sektor informal tidak dikenakan bunga atau bagi hasil melainkan hanya me-ngembalikan pinjaman pokoknya. Namun mereka dianjurkan untuk berinfaq sesuai dengan kemampuannya. Agar senan-tiasa terbimbing pada jalur agama, maka setiap bulan sekali diadakan forum Ngaji Bisnis bagi para usahawan mikro.

Sedangkan di Kab. Jember program pemberdayaan ekonomi yang dilakukan adalah memberikan bantuan modal kepada pengusaha mikro dalam berbagai jenis usaha, yang salah satunya adalah budidaya jamur tiram pada sebuah pondok pesantren. Jamur tiram saat ini merupakan produk bahan makanan yang sedang laku di pasaran. Lazismu Jember bermaksud menjadikan pesantren sebagai ajang transformasi pemberdayaan ekonomi. Program Lazismu Jember lainnya adalah bantuan bedah tempat usaha, seperti warung, toko, kedai dan sebagainya.

Di kota Malang, Lazismu memberikan bantuan peralatan usaha kepada usaha baru ataupun usaha lama yang ingin berkembang. Disamping itu agar para pedagang kecil keluar dari jerat rentenir maka dilakukan pemberian bantuan dan pendampingan guna mengatasi hutang-hutangnya.

Di Pamekasan, Madura, Lazismu setempat juga telah mengembangkan BTM (Baitut Tamwil), sebuah unit simpan pinjam yang menyediakan modal kerja bagi para usahawan mikro. Berbeda Surabaya yang bersifat qardul hasan, di-sini peminjam dikenakan bagi hasil atau jasa pinjaman.

Di Sidoarjo juga dilaksanakan pemberdayaan terhadap kaum perempuan melalui pengembangan usaha ekonomi berbasis keluarga dengan nama program BUEKA (Bina Usaha Ekonomi Keluarga). Program BUEKA dijalankan melalui strategi pengembangan usaha bersama (Usaha Kelompok Perempuan) dengan sistem koperasi.

Upaya-upaya diatas dilakukan oleh Lazismu semata untuk memberdayakan kaum dhuafa agar keluar dari keterpurukan dan meningkat kesejahteraannya. Harapannya, para mustahiq bisa bertransformasi diri menjadi muzakki. (Adit).

Baca Kabar lainnya

Profil

Donasi

Layanan

Daftar