Hujan deras mengguyur daerah kabupaten Gresik, khususnya di kawasan Cerme, Benjeng, Menganti, Driyorejo, Balongpanggang dan sekitarnya (17/2). Akibat curah hujan dengan intensitas tinggi mengakibatkan kelima kawasan itu terendam air.
Kronologinya, hujan lebat terjadi sejak hari Jum’at tanggal 17 Februari sampai dengan ahad 19 Februari 2023. Pada hari Senin, 20 Februari 2023 Pukul 12.09 WIB didapat informasi terjadi banjir di 5 Kecamatan dan 18 Desa yang diduga karena luapan Kali (Sungai) Lamong dan Kali Bengawan Solo, hingga ICS. Kejadian tambahan pada tanggal 21 Februari 2023 Sekitar pukul 17.00 WIB wilayah Driyorejo diguyur hujan lebat. Akibatnya pada pukul 20.00 WIB Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) kabupaten Gresik memperoleh informasi jika beberapa Desa tergenang banjir yang diakibatkan oleh Hujan yang deras dan dalam waktu yang cukup lama.
Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, setiap terjadi hujan deras dengan intensitas tinggi kelima kawasan itu menjadi sasaran air yang meluap dari Sungai Lamong. Apalagi pada saat ini menurut warga Cerme, setidaknya ada tiga tanggul yang jebol sehingga mengakibatkan air meluap menggenangi perumahan, pertambakan dan persawahan milik warga. Dampaknya warga menjadi terganggu kehidupan sehari-harinya karena akses jalan yang tergenang banjir.
Merespon hal tersebut Persyarikatan Muhammadiyah Kabupaten Gresik segera mengambil langkah. Melalui Lembaga Penanggulangan Bencana atau Muhammadiyah Disaster Management Center (MDMC) dan LAZISMU, para Relawan Muhammadiyah dan Tim Rumah Sakit Muhammadiyah dikerahkan untuk melakukan aksi respon cepat guna turut membantu warga yang tempat tinggalnya tergenang banjir.
Langkah pertama Muhammadiyah membentuk Posko Bencana dan layanan Dapur Umum yang ditempatkan di perguruan Muhammadiyah Cerme (SMA/K). Posko juga bisa berfungsi sebagai tempat mengungsi sementara jika dibutuhkan. Langkah kedua memberikan layanan evakuasi dengan berbagai alat dan kendaraan, seperti mobil rescue dan perahu karet. Sementara itu RS Muhammadiyah juga melayani pengobatan terhadap warga terdampak banjir yang menderita sakit parah.
Langkah ketiga LAZISMU menghimpun bantuan dari berbagai pihak untuk memberikan bantuan kepada warga. Bantuan dikumpulkan di Posko Perguruan (Sekolah) Muhammadiyah Cerme yang juga berfungsi sebagai Dapur Umum.
LAZISMU Jatim setelah menerima laporan dari kantor perwakilan pembantu daerah, segera merespon dengan mengirimkan bantuan bahan pokok makanan sesuai dengan daftar logistik yang dibutuhkan. Pengiriman logistik dilakukan pada Kamis sore (23/2) dari gedung Kemanusiaan LAZISMU Jatim Buduran Sidoarjo menuju ke Posko Muhammadiyah di Cerme, Gresik.
Logistik yang dikirimkan meliputi beras (400 kg), Rendang (360 kaleng), kornet (144 kaleng), Mie Helti (20 dos), minyak goreng (20 liter), air minum dalam kemasan (50 dos), vitamin (6 dos) dan sebagainya. Bahan pokok logistik tersebut akan digunakan untuk keperluan Dapur Umum menyedikan kebutuhan makan bagi warga terdampak.
Setiap hari Dapur Umum mampu menyediakan sebanyak 250 bungkus makanan siap santap. Pendistribusian dilakukan oleh para Relawan MDMC ke perumahan dan perkampungan warga. Sementara itu MDMC Gresik juga akan melakukan re-asessment dan pemantauan terhadap dampak banjir setiap harinya untuk dilakukan upaya antisipatif. (Adt).