Pandya Putra Pratama (7 tahun), adalah anak yang menderita gangguan pendengaran di kawasan Ngenep, Karang Ploso RT 03 RW 04, Kepuharjo, Kabupaten Malang. Level gangguan pendengarannya sangat berat. Oleh karena itu pelajar SDI Firdaus kelas 1 itu membutuhkan alat bantu dengar dengan level High Power sebanyak 2 unit untuk telinga kanan dan kirinya. Alat bantu dengar yang dibutuhkannya senilai Rp. 13 juta.
Namun apa daya. Ayah Pandya hanya bekerja sebagai Kebersihan atau Tukang Pengambil Sampah di kompleks perumahan Tirtasani Royal Resort Malang. Ayah Pandya, Eri Nasution (26 tahun), juga sebagai marbot Masjid Ihyaul Qulub (MIQ) di perumahan itu. Biaya sebesar Rp. 13 juta sungguh terlalu berat bagi ayah Pandya.
Atas saran Ketua RT setempat ayah Pandya dipertemukan dengan Ali Sahidu, Anggota Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (Lazismu) Jawa Timur, yang tinggal di perumahan itu (01/11/2018). Alhamdulillah ada jalan keluar. Lazismu turut membantu melalui program Indonesia Mendengar. Warga melalui pak RT dan jama’ah Masjid IQ juga berpatungan membantu urun biaya untuk membeli alat bantu dengar bagi Pandya.
Kini Pandya menjadi riang gembira dan bersuka ria. Setelah ditangani oleh ahli alat bantu dengar dari Xtra Medika, anak itupun tampak berkemajuan. Sudah ada perkembangan pada diri Pandya. Ia sudah bisa bicara setelah memakai alat bantu dengar bantuan dari Lazismu bersama warga perumahan Tirtasani Royal Resort. Tingkat pendengarannya juga baik.
Ibu Pandya, Anis Agustin (25 tahun), bersyukur atas kepedulian warga perumahan dan jamaah Masjid tempat dimana suaminya bekerja. Ia terharu karena masalah pendengaran anaknya terbantu dan tertangani berkat semangat kekeluargaan dan kebersamaan bersama Lazismu.
Bahagianya bisa membantu sesama yang berkebutuhan khusus. Lazismu dan warga perumahan Tirtasani Royal Resort Malang merasa lega karena dengan bersama kita bisa memberikan solusi bagi Pandya. Takmir Masjid IQ juga mengucapkan banyak terimakasih dan atas bantuan Lazismu dan berharap semoga kerjasama ini insya Allah akan terus berlanjut dengan pendampingan pasien tersebut.
Beraksi bersama untuk membantu sesama. Melalui program Indonesia Mendengar Lazismu Jatim turut berpartisipasi bagi mereka yang tidak mampu dan mempunyai masalah pendengaran. (Adit)