Rapat Kerja Wilayah (RAKERWIL) Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (LAZISMU) Jawa Timur yang digelar di Graha Umsida Trawas Mojokerto, pada tanggal 29 November 2019 hingga 1 Desember 2019 menghasilkan beberapa point penting guna mendukung kinerja lembaga di masa mendatang.
Beberapa point penting diantaranya adalah adanya target Lazismu di tahun 2020, pencapaian target 2019, penggunaan teknologi untuk penggalangan sedekah dan pentingnya peningkatan potensi Amil. Rakerwil diikuti oleh 100 orang peserta, utusan dari 30 kantor Daerah dan 2 Kantor Layanan tingkat Perguruan Tinggi Muhammadiyah.
Ketua Lazismu Jatim drh Zainul Muslimin mengatakan ada beberapa hal yang bisa berperan untuk menjadikan Lazismu sebagai Lembaga Amil Zakat berkemajuan, yaitu adanya program-program yang solutif bagi masyarakat, tersedianya tenaga Amil yang profesional dan berdedikasi, adanya Kantor Layanan Lazismu yang representati dan pencapaian kinerja layanan berbasis data serta laporan keuangan yang teraudit.
Program-program Lazismu menurut Zainul Muslimin harus menyentuh permasalahan yang dibutuhkan oleh umat. Persoalan kemiskinan dan ketertinggalan harus menjadi perhatian para Pengurus Lazismu. Oleh karena itu menurutnya program-program pemberdayaan ekonomi harus menjadi fokus utama penyaluran dana ZIS di tahun 2020.
Sementara itu Sekretaris Lazismu PP Muhammadiyah DR Mahli Zainudin Tago menyatakan bahwa laporan keuangan Lazismu pada tahun 2017-2018 telah meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP). Pencapaian itu menurutnya harus dipertahankan dan juga ditingkatkan agar pada tahun 2019 seluruh kantor Lazismu bisa diaudit dan meraih WTP.
Mahli mengakui bahwa kantor Lazismu yang telah teraudit baru sebagian saja, yaitu kantor pusat, kantor wilayah Jabar, wilayah Jateng (16 kantor), wilayah DIY (5 kantor) dan wilayah Jatim (6 kantor). Tahun 2019 ini ia menegaskan agar kantor wilayah Lazismu di luar Jawa juga teraudit. Tujuannya tak lain adalah untuk meningkatkan trust, menjadikan lembaga yang lebih akuntabel dan kredibel serta mengukur kinerja keuangan dengan indikator yang jelas secara kuantitatif.
Mahli juga mengajak para peserta Rakerwil untuk merumuskan program-program unggulan Lazismu yang akan dibawa dalam Rakernas awal Desember 2019 di Lombok NTB. Program-program yang bersifat Philantropreneurship atau Sosiopreneurship akan menjadi isu sentral pada Rakernas Lazismu di NTB itu. Lazismu sudah menjadi bagian dari pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan atau lebih dikenal dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Oleh karena itu program-program Lazismu harus mendukugn ke arah itu, pungkas sambutan dari dosen Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu.
Rakerwil dibuka oleh Prof Thohir Luth Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jawa Timur, jumat pagi (29/11/19). Acara Pembukaan juga dihadiri oleh Sekretaris Lazismu Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Camat setempat dan Baznas Kabupaten Mojokerto.
Sebelum membuka Rakerwil, dalam sambutannya Prof Thohir Luth menekankan pentingnya para Amil di segala lini untuk menjaga trust dan amanah karena Lazismu pada hakekatnya dititipi dana ZIS oleh ummat agar disalurkan kepada yang berhak menerima. Oleh karena itu tugas Amil menyalurkan dana titipan itu dengan baik dan benar sesuai dengan kaidah agama dan peraturan yang berlaku.
Akhirnya Rakerwil Lazismu dibuka oleh Prof Thohir Luth dengan harapan semoga Lazismu semakin berkemajuan dengan indikator profesionalitas, transparansi dan akuntabilitas yang terukur dan terpercaya. (Adit)