Muhammadiyah menyelenggarakan sidang Tanwir pada tanggal 24-26 Februari di kota Ambon. Tanwir merupakan permusyawaratan tertinggi di bawah Muktamar Muhammadiyah. Pada pembukaan yang akan diselenggarakan pada Jumat (24/2) akan dibuka oleh Presiden RI, dan didampingi Menteri-Menteri Kabinet Kerja. Selain itu, tanwir tersebut juga dihadiri seluruh Pimpinan Wilayah, Perwaklian Daerah, Organisasi otonom Muhammadiyah, dan juga para peserta lainnya.
Haedar Nashir, Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah mengatakan, Jokowi secara khusus akan memaparkan mengenai konsep kebijakan ekonomi berkeadilan sosial. “Ini tentunya satu pemikiran yang sangat menarik, kami sudah tiga kali ketemu Presiden,dan beliau concern sekali untuk konsep ekonomi berkeadilan sosial ini,” terang Haedar, Kamis (23/2) dalam acara Press Conference yang digelar di Gedung Islamic Center Ambon.
Tema yang diangkat Muhammadiyah pada Tanwir kali ini yaitu “Kedaulatan dan Keadilan Sosial Mewujudkan Indonesia Berkemajuan”. “Tema yang kita angkat memang bertemali erat dengan apa yang selama ini juga menjadi pemikiran Pak Presiden RI,” jelas Haedar.
Indonesia yang sangat luas ini termasuk kepulauan Maluku yang dikenal dengan kepulauan seribu pulau itu juga mengandung potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang luar biasa. “ Tetapi jujur, kini Indonesia, khususnya di Maluku masih berhadapan dengan kesenjangan sosial,” kata Haedar.
Melalui Tanwir Muhammadiyah di Ambon ini, Haedar berkeyakinan akan menghasilkan sebuah pemikiran dan juga gagasan yang dapat ditransformasikan dalam tegaknya kedaulatan dan keadilan sosial di Indonesia.
Sementara itu, untuk Penutupan Tanwir sendiri rencananya akan ditutup oleh Wakil Presiden RI Jusuf Kalla. “Merupakan satu momentum yang sangat penting bagi kita semua baik Muhammadiyah maupun seluruh keluarga besar warga Maluku bahwa kehadiran Presiden dan Wakil Presiden ke Ambon tidak hanya demi Muhammadiyah, melainkan ada harapan besar untuk perubahan di tubuh bangsa ini,” tutup Haedar. (adam/www.muhammadiyah.or.id)