Hari ini, 29/12/2020, keluarga besar LAZISMU se-Indonesia, khususnya Jawa Timur, dalam keadaan berduka cita dan merasa sangat kehilangan atas kepergian seorang pejuang Zakat. Beliau adalah Drs. Muari, MM, Ketua Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat, Infaq dan Shodaqoh Muhammadiyah (LAZISMU) Kabupaten Lumajang.
Pak Muari (62 tahun), pergi meninggalkan keluarga tercinta, kerabat, sahabat dan rekan-rekan seperjuangannya pada selasa pagi tadi karena sebuah kecelakaan maut di jalan raya.
Walau berusia lanjut, semangat perjuangan beliau sungguh luar biasa di LAZISMU. Beliau dikenal sebagai Pengurus LAZISMU yang tangguh dan gigih, tak kalah gesit dengan yang muda-muda. Sikap low profile dan entengan membuat pak Muari akrab dengan siapapun. Di mata para relawan kebencanaan MDMC, pak Muari dianggap sebagai Bapak dan panutan.
Menurut penuturan Kuswantoro, Amil LAZISMU kabupaten Lumajang, rencananya pagi tadi ia dan pak Muari akan berkunjung ke seorang mustahik di Jatoroto yang kakinya patah dan membutuhkan bantuan dari LAZISMU. Pak Muari memang sudah meminta kepada Kuswantoro agar LAZISMU bisa segera membantu orang yang tertimpa kemalangan itu, tanpa menunggu lama.
Kuswantoro pun berniat menjemput pak Muari ke rumahnya di desa Tempeh, 8 km jauhnya dari kota Lumajang. Namun dicegah oleh pak Muari.
“Tak usah, saya pergi ke kantor naik sepeda motor saja. Nanti sampai di kantor kita berangkat naik mobil bersama-sama ke Jatiroto,” kata pak Muari seperti yang ditirukan oleh Kuswantoro.
Kuswantoro pun segera berangkat ke kantor LAZISMU agar tidak terlambat berangkat ke Jatiroto bersama pak Muari. Lokasi kantor LAZISMU satu atap dengan Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jalan Brantas Lumajang.
Namun belum sampai di kantor LAZISMU, Kuswantoro mendapat kabar dari rekan melalui HP bahwa pak Muari mengalami kecelakaan maut. Pak Muari kecelakaan ketika keluar dari SPBU yang terletak di Jl Besuk Tempeh Lumajang, usai mengisi bensin sepeda motornya. Beliau terlanggar kendaraan mobil box yang melaju dari arah utara. Beliau pun sudah dalam kondisi tak bernyawa ketika dibawa menuju ke rumah sakit.
Innalillahi wainnailaihi roji’un, maut pun menjemput pak Muari di tempat kejadian. Lokasi kecelakaan persis di depan Panti Asuhan Muhammadiyah, yang salah satu perintisnya adalah pak Muari. Ketika meregang nyawa, pak Muari tetap setia dengan baju batik LAZISMU kesukaannya, yang selalu dipakai pada berbagai kegiatan LAZISMU.
Hati Kuswantoro pun menjadi masygul, lemas dan tak mengira kejadiannya akan setragis ini. Tak ayal tangis Kuswantoro pun pecah. Ia lah yang selama ini selalu menemani dan mendampingi pak Muari dalam setiap tugas dan urusan LAZISMU. Kemanapun pak Muari pergi, pasti ada Kuswantoro.
Begitu pula dengan rekan-rekan seperjuangannya di Persyarikatan Muhammadiyah, mengenal sosok pak Muari sebagai pejuang kebaikan yang selalu tak pernah lelah memperhatikan sesama yang membutuhkan pertolongan. Pimpinan Daerah Muhammadiyah, Ortom dan AUM se-Kabupaten Lumajang hari ini berbela sungkawa yang sedalam-dalamnya atas kepergian beliau.
Tiba di rumah duka dari rumah sakit, setelah dimandikan, dikafani dan disholatkan, jenazah pak Muari sore ini dimakamkan di makam desa Tempeh dekat rumahnya. Keluarga, anak-cucu, kerabat, handai taulan, rekan dan para sahabat melepas kepergian beliau dengan penuh duka cita yang sangat dalam.
Selamat jalan pak Muari, semoga engkau Syahid dan Khusnul Khotimah. Amal ibadah, perjuangan dan kebaikanmu akan menjadi teman abadi di alam kuburmu. Engkau pun senantiasa dikenang, dan keluarga yang engkau tinggalkan semoga diberikan kesabaran, ketabahan dan tawakal kepada Allah SWT. (Adit)
Semoga Allah SWT memberikan tempat yang terbaik bagi pak Muari di sisiNya. Aamiin..