

Bu Rini adalah warga Jatigede Kec. Sumberejo. Namun dalam keseharian ia lebih populer dipanggil dengan mbak Rindu. Mbak Rindu atau bu Rini punya kenangan yang tak terlupakan dalam hidupnya. Pernah hidup dalam kondisi pra sejahtera, kini hidupnya sudah berubah seratus delapan puluh derajat.
Mbak Rindu kini sudah sejahtera hidupnya. Ia pun menceritakan kisahnya yang satu tahun lalu mempunyai usaha warung kecil dengan modal tujuh galon air isi ulang dan tujuh tabung elpiji. Warungnya menempati rumah tempat tinggalnya yang waktu itu dinilai kurang layak. Kehidupannya masuk dalam kategori pra sejahtera.
Di kemudian hari mbak Rindu mendapat bantuan bedah rumah dari pemerintah. Namun tak disangka, modal warungnya itu malah habis untuk menambah biaya program bedah rumah dari pemerintah. Dengan bantuan Rp. 7,5 juta untuk bedah rumah hanya cukup untuk membenahi sebagian rumahnya saja. Akhirnya seluruh modal usahanya terpakai untuk menutupi kekurangan membenahi rumah.
Ia kebingungan karena sudah tak punya modal untuk berusaha. Walau rumahnya tampak rapi dan layak karena mendapat bantuan program bedah rumah, ironinya ia justru menjadi tidak berdaya. Melalui berbagai informasi sampailah kabar mbak Rindu ini ke Lazismu.
Maka pada bulan april 2017 lalu Lazismu melakukan Survey ke rumah mbak Rindu. Setelah disurvei Lazismu memberikan bantuan ekonomi mikro kepadanya untuk bangkit berusaha lagi.
Seiring berjalannya waktu, Alhamdulillah saat ini usaha mbak Rindu semakin berkembang lebih maju. Bahkan awal tahun lalu ia sudah menjadi donatur Lazismu lewat program KKS, “Kotak Keluarga Sakinah”, yaitu kotak filantropi yang diedarkan oleh Lazismu kepada para donatur di Bojonegoro.
Pada Bulan Mei 2018 lalu kotaknya terisi Rp. 80.000,- dan semakin bertambah dari bulan ke bulan. Ucapan terimakasih di sampaikan kepada Lazismu Bojonegoro, semoga semakin banyak ibu Rini lain yg sukses. “Ingat zakat ingat Lazismu. Kalau mau Zakat ? ya ke Lazismu” ucap mbak Rindu dengan senyum lepas.
Mari Salurkan Zakat, Infaq dan Sodhaqoh Anda Melalui Lazismu, agar mbak Rindu-mbak Rindu lainnya juga bisa berdaya. Setelah berdaya lalu berinfaq bahkan berzakat. Itulah transformasi dari Mustahik menjadi Muzaki. (Adit)