Pada masa pandemi Covid-19 ini, hampir semua kalangan masyarakat merasakan terdampak, terutama secara ekonomi. Keadaan tersebut juga dialami oleh salah satu guru swasta yaitu Kuswanto. Selain mengajar dan mengabdi sebagai guru di SMP Muhammadiyah, guna memenuhi kebutuhan ekonominya, Kuswanto mempunyai usaha sampingan yaitu budidaya ikan lele.
Sebelum pandemi, hasil produksi ikan lelenya sangat berkembang dan suplai ke pasar lancar. Ikan lelenya banyak dinikmati masyarakat melalui pasar, pedagang sayur keliling, warung-warung makan yang menjual penyetan lele dan kedai makan lainnya. Kuswanto memilih ikan lele untuk dibudidayakan karena lebih mudah dalam proses pengelolaannya. Ikan lele banyak diminati dan dikonsumsi oleh masyarakat luas. Oleh sebab itu ia membudidayakanya karena masih belum banyak pesaing di kawasan tempat tinggalnya.
Ketika masuk pandemi, keadaan pun berubah total. Omzet penjualan ikan lelenya merosot, permintaan menurun seiring diberlakukannya PSBB. Orang tidak berani keluar rumah untuk membeli ikan lele di pasar apalagi makan di warung atau kedai makan.
Dalam perjalanannya ternyata Kuswanto terhambat oleh keterbatasan modal. Perputaran uang hasil penjualan yang tidak seberapa itu berkejaran antara keperluan untuk membeli bibit dengan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga hingga akhirnya modal habis.
Mengetahui keadaan Kuswanto tersebut, LAZISMU Kota Madiun setelah melakukan survei dan assessment, segera memberikan bantuan kepada usaha kecil itu yang dalam kondisi oleng itu. Bantuan berupa bibit lele pun diberikan kepada Kuswanto.
Menurut Suwardi, Ketua LAZISMU Kota Madiun, pemberian bantuan ini merupakan salah satu upaya untuk memberdayakan kembali UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) yang sempat loyo akibat pandemi.
Suwardi menambahkan bahwa program pemberdayaan ekonomi masyarakat yang dilakukan oleh LAZISMU adalah memberikan dukungan dengan sesuatu yang dibutuhkan oleh UMKM. Ia menilai budidaya ikan lele merupakan upaya mempersiapkan masyarakat dalam mengembangkan UMKM agar mampu mewujudkan ketahanan pangan, kemandirian dan kesejahteraan guna mencapai keadilan sosial yang berkelanjutan. Untuk itu upaya pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat ini diharapkan mampu melepaskan diri dari perangkap-perangkap kemiskinan.
Dengan bantuan tersebut, tambah Suwardi, diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga Kuswanto yang terdampak pandemi. Selain memberikan bantuan, LAZISMU Kota Madiun juga mendapat memberikan pembinaan dan monitoring secara berkala guna memantau perkembangan usaha yang dijalankan oleh Kuswanto.
Mari kita do’akan dan dukung usaha mereka agar terus eksis dan dapat lebih maju lagi. Wujud nyata dari zakat adalah memberdayakan UMKM dengan modal usaha sebagai bentuk pemberdayaan mustahik. Diharapkan dengan usahanya itu mampu menjadi muzakki dan memajukan perekonomian umat. (Lazismu Kota Madiun).
[divider]