Akhir bulan Desember 2020 bukan hanya sekedar akhir tahun, tapi juga akhir dekade. Selama sepuluh tahun terakhir kita disuguhi begitu banyak ragam peristiwa. Menguras energi bangsa. Mestinya berbuah hikmah. Begitu banyak yang telah dikorbankan. Sayang jika hanya menghasilkan sumpah serapah.
Sedikit melegakan pada 31 Desember tahun 2020 ini diakhiri tanpa pesta pora. Ratusan milyar Rupiah APBD yang biasanya hangus dimakan kembang api, kini akan dialokasikan untuk hajat masyarakat. Polusi suara dan praktik hura hura bisa dihindari. Minimalisasi kerumunan, menjaga diri dari wabah menulari.
Mungkin ini hikmahnya. Momen muhasabah. Refleksi diri. Kita persilahkan para pemimpin jujur menyadari. Mampu atau tidak memakmurkan rakyat. Berani atau tidak memikul tuntutan akhirat. Lalu memikirkan kembali rajutan niat. Lanjut atau berhenti menjabat. Itu hak masing masing pribadi..
Bagi kita rakyat jelata, kebijakan larangan pesta akhir tahun patut disyukuri. Tak perlu pergi pergi. Cukup rekreasi ruhani. Kumpul anak, suami, istri. Ngobrol. Lalu bersimpuh di hadapanNya. Mensyukuri semua nikmat yang diterima selama setahun lalu. Sehat, aman, rizki sesedikit apapun.
Mari kita ajak anggota keluarga membuat list (daftar). Orang sakit yang harus dijenguk. Perut lapar yang perlu disantuni. Musafir yang kehabisan bekal. Siswa yang putus sekolah. Pedagang kecil yang perlu modal. Bantu mereka. Semampu kita. Songsong tahun baru dengan membuat mereka tersenyum. Semoga senyum mereka berbuah senyum Tuhan. Bekal optimisme tahun depan yang berkah. Insya Allah.
Untuk semua ini LAZISMU harus hadir untuk semua inilah kita semua para pejuang zakat diadakan-NYA, dihadirkan-NYA di muka bumi dimana kelak akan ditanya atas amanah ini.
oleh : drh Zainul Muslimin, Ketua LAZISMU Wilayah Jawa Timur.
foto: ilustrasi